Perlombaan ini bergulir untuk menyemarakkan pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas di Tanah Air dan bergulir di area Kompleks Olahraga Stadion Lukas Enembe pada 8-10 November 2021.
Koordinator Promosi dan Pemasaran PB Peparnas Papua, Debora Salosa, Senin malam mengatakan kegiatan ini sekaligus mengenalkan tarian asli Papua yang menggambarkan pergaulan atau persahabatan.
Perlombaan diikuti 24 peserta dan juga bakal memberikan hadiah senilai Rp15 juta untuk pemenang, Rp13 juta peringkat kedua, dan Rp10 juta untuk peringkat ketiga.
Baca juga: Memahami kemakmuran dalam tarian noken di PON Papua
Baca juga: Tuan rumah kokoh di puncak klasemen perolehan medali Peparnas Papua
"Ini dilakukan untuk memeriahkan Peparnas Papua. Selain itu kami juga menyediakan mobil golf untuk pengunjung yang ingin berkeliling di area Stadion Lukas Enembe," kata Debora kepada ANTARA.
"Target kami sebenarnya ke pelajar agar mereka tahu Papua memiliki fasilitas olahraga yang standar internasional," dia melanjutkan.
Festival Peparnas Papua juga menghadirkan 40 stand yang diisi pelaku UMKM yang menjajakan berbagai produk berupa kerajinan khas Papua, kuliner, kopi, dan lainnya.
"Dengan adanya kegiatan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan penjualan UMKM dan pengenalan semua yang dimiliki Papua kepada masyarakat luas, dan lainnya," kata Debora.
Debora mengungkapkan Festival Peparnas Papua ini bergulir sebagai upaya untuk mencapai target sukses Papua sebagai tuan rumah yakni pemberdayaan ekonomi disamping sukses prestasi, penyelenggaraan, dan administrasi.
"Event besar diukur dari seberapa pertumbuhan ekonomi yang dirasakan penduduk di Tanah Papua," pungkas Debora.
Baca juga: Round up - Peparnas hari keempat sarat pemecahan rekor
Baca juga: Tujuh rekor para-atletik pecah di Peparnas Papua
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021