Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melakukan seleksi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang melanggar izin tinggal di Arab Saudi untuk membedakan antara tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah dengan para penumpang gelap, sebelum memulangkan mereka ke tanah air.

"Kita sudah memulangkan lima kloter. Mungkin masih ada sisa-sisa yang akan kita seleksi lagi karena ternyata banyak penumpang gelap," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.

Para penumpang gelap itu, kata Muhaimin, merupakan WNI yang melakukan umroh dan ingin pulang gratis, bukan TKI.

"Ada yang mampu, tapi cari gratisan, ya harus pulang sendiri," katanya.

Oleh karena itu, menurut Menakertrans, pemerintah tidak akan menghamburkan anggaran negara untuk mereka.

"Yang jelas, penumpang gelap harus hati-hati, jangan sampai menghamburkan uang negara," katanya.

Ia menyebutkan, hingga saat ini mereka yang telah dipulangkan pemerintah sekitar 1.750 orang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kesempatan terpisah mengatakan bahwa pemulangan ribuan warga negara Indonesia bermasalah diArab Saudi berbeda dengan evakuasi WNI di Mesir, Tunisia, Libya dan Jepang.

Menurut Presiden, ada sisi kemanusiaan yang harus menjadi pertimbangan namun karena kasusnya berbeda makan langkah-langkah yang diterapkan pun harus berbeda.
(T.G003*F008/S019)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011