Jakarta (ANTARA News) - Microsoft setuju membayar 7,5 juta dolar AS untuk membeli 666.624 alamat IP versi 4 dari perusahaan peralatan telekomunikasi Nortel yang bangkrut. Inilah adalah isyarat bahwa meningkatnya nilai alamat IP versi 4.

Pekan lalu, Nortel mengajukan mosi untuk mendapatkan persetujuan penjualan alamat-alamat itu dari Pengadilan Pailit Distrik Delaware.

Jika mosi itu disetujui, maka Microsoft akan mengambil kendali ratusan ribu alamat IP versi 4 itu, yang saat ini dimiliki Nortel, dengan harga per satuan 11,25 dolar AS per alamat.

Sekitar 470 ribu dari alamat-alamat IP itu akan bisa digunakan kembali atas Microsoft, sementara sisanya akan diserahkan ke Microsoft setelah proses kebangkrutan berakhir, demikian dokumen pengadilan yang mengatur rencana penjualan itu seperti dikutip IT News.com, Jumat.

Berita tentang kesepakatan itu muncul  hanya beberapa minggu setelah Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menyatakan bahwa lembaga itu telah mengalihkan blok-blok terakhir alamat IP versi 4 tersebut, dan setiap persediaan yang tersisa dengan pendaftar daerah akan segera habis.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa pasar gelap untuk alamat IP versi 4 itu akan terbentuk begitu pasokannya mulai menguap dan banyak organisasi yang dihadapkan pada  biaya dan risiko yang timbul karena migrasi protokol IP versi 6.

ICANN dan panitera daerah menggaris bawahi alamat IP versi 4 yang tersisa akan menjadi entitas yaang menunjukkan kebutuhan mendesak untuk itu.

American Registry for Internet Numbers (ARIN) telah menetapkan peraturan baru yang memungkinkan perusahaan meramal kebutuhan alamat IP mereka hanya tiga bulan, dari sebelumya satu tahun.

Rencana Microsoft membeli seluruh  alamat IP versi 4 Nortel membuktikan hal yang selama ini didiskusikan para anggota Grup Jaringan Amerika Utara (NANOG)

Sejumlah poster di milis NANOG berspekulasi bahwa Microsoft berusaha membeli alamat-alamat itu karena akan menjualnya kembali. "Mereka akan mendapatkannya secara gratis dari ARIN jika mereka dapat mencatat adanya permintaan langsung," kata salah satu poster di NANOG.

"Mungkin mereka memang tak memiliki permintaan langsung, sebaliknya hanya menimbun alamat IP untuk menggunakan ARIN yang tersisa? Atau bisa juga mereka berharap mendapatkan keuntungan dengan menjualnya kepada orang lain," bunyi poster itu.

Sejumlah kalangan lainnya membayangkan betaap Microsoft bisa membeli blok alamat IP ketika kebijakan ARIN mengharuskan blok itu dikembalikan oleh Nortel untuk pool umum di mana siapapun dapat menggunakannya. Salah satu poster mencatat bahwa "organisasi penerima harus  memperlihatkan kebutuhannya demi mendapatkan blok alamat itu.

Dalam satu posting NANOG, John Curran, CEO ARIN, menyebutkan bahwa organisasi itu berani menghadapi risiko ke pengadilan untuk menjelaskan kebijakan alokasi IP versi 4.

"ARIN akan menerapkan kebijakan yang diadopsinya dan akan menjelaskan bahwa hal itu penting," kata Curran. Namun kabar ini tak bisa segera diverifikasi jika poster itu memang Curran.

Nortel mengajukan perlindungan kepailitan  pada Januari 2009. Sejak itu Nortel telah menjual asetnya untuk menggalang dana untuk membayar krediturnya. (*)
Adam

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011