Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan Presidensi G20 tahun 2022 yang digelar di Indonesia akan menjadi wadah untuk mengangkat isu yang mampu mendorong pemulihan ekonomi secara lebih tangguh dan berkelanjutan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan hal itu dapat terjadi karena G20 merupakan forum strategis untuk membahas penyelesaian berbagai tantangan ekonomi, keuangan, dan pembangunan global.

“Kemenkeu dan Bank Indonesia yang merupakan focal point G20 untuk jalur keuangan memastikan fokus isu yang diangkat dapat mendorong pemulihan ekonomi lebih tangguh dan berkelanjutan,” katanya di Jakarta, Rabu.

Febrio pun memastikan Indonesia siap untuk mengemban keketuaannya atas 20 negara ekonomi besar dunia untuk bersama mencapai pemulihan global yang merata dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, sebagai bagian dari persiapan Presidensi G20 maka Indonesia sendiri akan mengadakan Konferensi Internasional bertajuk Pemulihan Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan pada 11 November 2021.

Acara tersebut adalah upaya Presidensi Indonesia untuk mendalami kebijakan dalam rangka mempromosikan produktivitas serta meningkatkan ketahanan dan stabilitas.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia fokus pada pemulihan ekonomi

Kemudian juga memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan sekaligus mengaktifkan lingkungan dan kemitraan sebagai pilar strategis 2022.

Pada konferensi internasional ini, Pemerintah Indonesia akan mengundang para pemangku kepentingan mulai mitra pembangunan yakni organisasi internasional hingga perwakilan masyarakat sipil.

Kemenkeu turut menghadirkan lembaga penelitian atau universitas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk bersama mengembangkan serta mempertajam gagasan nyata dalam menentukan agenda Presidensi Indonesia.

“Kami akan terus memastikan dialog publik ini efektif sebagai input pemerintah untuk mendorong kepentingan Indonesia dan global dalam Presidensi tahun 2022 nanti,” ujarnya.

Dengan mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger" maka jalur keuangan G20 pada 2022 akan diarahkan kepada ambisi dan aksi global untuk pulih bersama dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih kuat.

Terkait hal tersebut, konferensi internasional ini akan fokus kepada tiga tantangan utama yakni transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas, peningkatan kualitas SDM pasca pandemi COVID-19 serta keuangan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan inklusif.

Konferensi ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Para narasumber ahli turut hadir seperti Plt Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen, serta Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia Riatu Mariatul Qibthiyyah.

Baca juga: Pemimpin negara sampaikan dukungan ke Indonesia di Presidensi G20 2022

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021