Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengutarakan harapannya agar Indonesia bisa belajar terkait dengan beragam hal yang dilakukan Jepang dalam menghadapi bencana tsunami di negara Sakura tersebut.

Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis PMI yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, dirinya berharap Indonesia belajar pada sikap mandiri Jepang dan siap siaganya seluruh komponen masyarakat Jepang dalam menghadapi bencana.

Kesiapsiagaan tersebut, menurut Ketum PMI, bisa mengurangi dampak kerusakan dan kehilangan nyawa yang diakibatkan oleh gempa dan tsunami.

Kalla juga telah membuka secara resmi acara Festival Koi bertema "Pray For Japan" (Berdoa untuk Jepang) di Taman Tekno, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, 26 Maret 2011.

Acara yang menggelar berbagai kompetisi dan aksi lelang Koi itu juga akan menghasilkan dana yang akan disumbangkan melalui PMI untuk membantu korban bencana alam gempa dan tsunami Jepang.

Selain itu, acara tersebut tidak hanya mengumpulkan komunitas penggemar ikan Koi dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara lain seperti Jepang, Inggris, dan Malaysia.

Kalla mengatakan, PMI menyambut baik solidaritas para penggemar Koi di Indonesia yang menyumbangkan dana untuk bencana alam gempa dan tsunami di Jepang.

"Tirulah filosofi ikan Koi yang membawa kedamaian dan keindahan. Hal itu bisa menciptakan keselarasan dan kedamaian bagi kehidupan di dunia ini," katanya.

Sebelumnya, kantor berita Kyodo melaporkan bahwa korban tewas akibat gempa dan tsunami yang menghancurkan Jepang bagian timur laut mencapai 10.000 orang, dan lebih dari 17.000 orang dinyatakan hilang.

Gempa yang terjadi pada 11 Maret 2011 itu dinilai merupakan bencana alam paling mematikan di Jepang sejak gempa Kanto pada tahun 1923, yang menewaskan lebih dari 142.000 orang.
(M040)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011