Pada pertandingan puncak yang berlangsung di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Kamis, David akhirnya memastikan emas seusai mengalahkan Komet Akbar dengan skor 3-0 (12-10, 12-10, 11-6).
Dalam perjalanannya, David dan Komet tanpa kesulitan mengalahkan lawan-lawannya sejak babak penyisihan grup.
David yang tergabung di grup T10-1 mengalahkan Dedi Damhudi asal Gorontalo dengan skor 3-0 (11-4, 11-4, 11-1). Kemudian pada laga kedua dia kembali menang mudah atas wakil tuan rumah Ramli Saleh dengan skor 3-0 (11-6, 11-5, 11-2).
Dengan dua kemenangan tersebut David melaju ke fase gugur dan dengan status unggulan pertama dia mendapat bye dan langsung lolos ke perempat final. Pada fase ini, peraih perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 itu menang 3-0 (11-4, 11-6, 11-1) atas Suripno asal Sumatera Selatan.
Adapun pada semifinal, David mengalahkan Roni Vona asal Jawa Tengah dengan skor 3-0 (11-5, 11-9, 11-6).
Sedangkan Komet Akbar juga melewati semua lawan dengan mudah. Pada babak penyisihan, dia tergabung di grup T10-6 dan menang atas Supripno 3-0 (11-4, 11-1, 11-2) dan A. Takdir asal Sulawesi Selatan) dengan 3-0 (11-3, 11-2, 11-3).
Pada perempat final, Komet Akbar kembali menang atas wakil tuan rumah Papua Ramli Saleh dengan skor 3-0 (11-4, 11-2, 11-5). Lalu di babak empat besar, Komet tanpa kesulitan menyingkirkan M. Dicki F asal Jawa Timur dengan skor 3-0 (11-3, 11-1, 11-3).
Dengan hasil ini, DKI Jakarta pun memastikan emas dan perak pada nomor TT10. Sementara perunggu bersama masing-masing diraih M. Dicki (Jawa Timur) dan Roni Vona (Jawa Tengah).
Baca juga: Paralimpian tenis meja tunjukkan taji di Peparnas Papua
Baca juga: Adyos Astan tegaskan status paralimpian dengan juara di Peparnas Papua
Baca juga: Persaingan merata, berikut sebaran medali tenis meja di Peparnas Papua
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021