Kairo (ANTARA News) - Liga Arab pada Senin mengatakan pihaknya mengharapkan solusi politik dalam konferensi internasional di London mengenai konflik di Libya.

"Liga Arab mengharapkan ada pemecahan politik untuk mengakhiri operasi militer di Libya," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hesham Youssef menjelang keberangkatan ke London pada Senin untuk menghadiri konferensi tentang Libya tersebut.

Youssen memimpin delegasi Liga Arab untuk menghadiri konferensi internasional prakarsa pemerintah Inggris itu.

Konferensi yang akan berlangsung Selasa (29/3) itu direncanakan dihadiri sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan Prancis yang melibatkan diri dalam serangan militer ke Libya atas mandat resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB.

Selain Liga Arab, Ketua Uni Afrika Jean Ping, Sekjen PBB Ban Ki-moon, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan lebih dari 30 negara akan menghadiri konferensi tersebut.

Sekjen Liga Arab, Amr Moussa, sebelumnya sempat mengecam agresi militer asing ke Libya, namun belakangan melunak setelah bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon,

Hisham Youssef menjelaskan konferensi tersebut akan menitikberatkan pada pemecahan persoalan Libya termasuk bantuan kemanusiaan di negara bergolak itu.

Inggris sebelumnya mendesak segera dilakukan gencatan senjata dan mengakhiri aksi kekerasan terhadap warga sipil Libya.

Para pegiat hak asasi manusia melaporkan bahwa serangan militer baik yang dilakukan tentara pro Presiden Muammar Gaddafi maupun agresi koalisi menimbulkan banyak korban jiwa warga sipil.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Libya pada Senin mengumumkan gencatan senjata di Misrata, kata jaringan televisi Libya, Jamahiriyah TV.

Gerilyawan pemberontak sebelumnya mengakui bahwa pasukan pro Gaddafi telah menguasai beberapa bagian kota Misrata.

"Kota Misrata kini telah bebas dari aksi pemberontakan dan pemulihan keamanan sedang dilakukan untuk menjamin keamanan warga," demikian Kementerian Luar Negeri Libya. (M043/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011