Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih tinggi pada Jumat, menghentikan penurunan empat sesi berturut-turut didorong kenaikan sektor pertambangan setelah harga logam melonjak menyusul laporan raksasa properti China Evergrande Group menghindari gagal bayar dan kejutan dari angka inflasi AS yang sangat kuat mereda.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia bangkit 0,83 persen atau 61,10 poin menjadi menetap di 7.443,00 poin memangkas penurunan mingguannya menjadi 0,19 persen.

Sektor pertambangan melonjak 2,1 persen dan merupakan pendorong terbesar untuk indeks acuan setelah terjadi rebound kuat dalam harga bijih besi pada Kamis (11/11/2021). Sub-indeks menambahkan 5,2 persen untuk minggu ini.

Saham kelas berat sektor pertambangan BHP, Rio Tinto dan Fortescue bertambah antara 1,9 persen dan 3,4 persen pada Jumat. Rencana aksi iklim BHP menerima persetujuan pemegang saham pada Kamis (11/11/2021), setelah pergumulan dengan perusahaan penasihat proksi yang merekomendasikan pemegang saham untuk memberikan suara menentangnya.

Greenland Minerals, yang bukan bagian dari indeks, menukik 29,6 persen karena undang-undang baru Greenland melarang penambangan uranium dan menghentikan pengembangan tambang Kuannersuit milik penambang tanah jarang Australia mengancam operasinya.

"Indeks acuan bersinar didukung perbaikan harga bijih besi dan tembaga sementara mengambil dorongan kuat dari kenaikan di Wall Street," kata Kunal Sawhney, kepala eksekutif perusahaan riset ekuitas Kalkine Group.

"Tampaknya investor telah mencerna laporan ketenagakerjaan yang lemah untuk Oktober, yang membuat pemulihan pasar tenaga kerja dipertanyakan."

Pada Kamis (11/11/2021), data menunjukkan pekerjaan di Australia mengalami penurunan yang mengejutkan pada Oktober dan tingkat pengangguran melonjak.

Sektor keuangan naik 0,6 persen tetapi turun 0,6 persen untuk minggu ini. Pemberi pinjaman utama naik antara 0,04 persen dan 0,9 persen.

Saham teknologi terangkat 1,8 persen dan juga membantu indeks acuan ditutup lebih tinggi, dengan saham kelas berat Afterpay dan Xero masing-masing meningkat 2,0 persen dan 3,0 persen. Sektor ini mengikuti kenaikan di Nasdaq yang padat teknologi semalam.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,91 persen atau 118,76 poin menjadi ditutup pada 12.908,15 poin.

Baca juga: Wall Street ditutup beragam, indeks S&P 500 dan Nasdaq sedikit menguat
Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia, dipicu penguatan dolar di tengah spekulasi
Baca juga: Dipicu lonjakan inflasi, emas diprediksi capai level terbaik 6 bulan

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2021