Cilacap (ANTARA News) - Ribuan warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang tinggal di pesisir pantai mengungsi pascagempa berkekuatan 7,1 skala Richter yang terjadi pada Senin dinihari, pukul 03.06.39 WIB.

Dari pantauan ANTARA di Terminal Bus Adipala, ratusan warga dari Desa Bunton, Kecamatan Adipala, memadati tempat tersebut karena khawatir bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2006 silam terulang lagi.

Mereka datang dengan mengendarai sepeda motor maupun menumpang truk proyek pembangunan PLTU Unit 2 Jawa Tengah di Desa Bunton.

"Saya begitu tahu ada gempa, langsung meninggalkan rumah. Apalagi di televisi ada tulisan berpotensi tsunami," kata Kasem (43), warga Dusun Sawangan, Desa Bunton.

Menurut dia, lampu penerangan di sekitar proyek pembangunan PLTU langsung mati sesaat setelah adanya gempa.

Warga lainnya, Amat Suwito (35) mengaku berupaya menyelamatkan istri dan ketiga anaknya.

"Saya bersama istri dan anak-anak langsung pergi meninggalkan rumah. Kami takut tsunami kembali terjadi, apalagi rumah kami sangat dekat dengan bibir pantai," kata dia yang warga Bunton Bleberan.

Istri Amat Suwito, Ngadinah (33) mengaku tidak membawa perbekalan apapun selain perlengkapan bayi anak ketiganya yang baru berusia 40 hari.

"Saya hanya bawa popok karena yang terpenting selamat dulu," katanya.

Sementara itu, di Kecamatan Binangun, ratusan warga dari sejumlah desa yang berada di sekitar Pantai Indah Widarapayung berduyun-duyun mencari tempat pengungsian sesuai jalur evakuasi bencana tsunami.

"Warga di sekitar Pantai Indah Widarapayung telah mengungsi ke sejumlah tempat termasuk pendopo kecamatan. Namun hingga saat ini situasi aman dan terkendali," kata Camat Binangun, Heru Susedyono.

Arus pengungsian juga terjadi di Kota Cilacap dan desa-desa lainnya yang berada di pesisir pantai selatan Jawa Tengah.

Gempa berkekuatan 7,1 SR terjadi pada Senin dinihari, pukul 03.06.39 WIB.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Ahmad Lani mengatakan, gempa tersebut berlokasi di 10,01 derajat lintang selatan dan 107,69 derajat bujur timur atau 293 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut dia, gempa tersebut berpotensi tsunami.  (SMT/A035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011