Cilacap (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih bertahan di Terminal Bus Adipala meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mencabut peringatan dini bencana tsunami.

Pantauan ANTARA di Terminal Bus Adipala, Senin, puluhan warga masih memadati tempat tersebut karena khawatir bencana tsunami pada 2006 silam terulang lagi.

Bahkan, arus pengungsian dari Desa Bunton masih terjadi dengan menggunakan truk proyek pembangunan PLTU Unit 2 Jawa Tengah.

Kendati demikian, puluhan warga lainnya yang mengungsi dengan sepeda motor mulai meninggalkan lokasi tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing.

Selama arus pengungsian tersebut berlangsung, tidak ada satu pun aparat Kecamatan Adipala maupun kepolisian yang memberikan pengarahan kepada warga dan mengatur lalu lintas di sekitar terminal.

Padahal, Terminal Bus Adipala ini berada sekitar 150 meter sebelah timur kantor kecamatan, Koramil, dan Polsek Adipala.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wasi Ariadi mengatakan, warga di Kota Cilacap yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

"Setelah berkoordinasi dengan BMKG, kami segera informasikan kepada masyarakat jika kondisi aman. Bahkan, Wakil Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji turun langsung untuk memberi pengarahan kepada masyarakat," katanya.

Menurut dia, BPBD juga telah melakukan pengamatan di pantai untuk mengetahui kemungkinan adanya perubahan.

"Ternyata sama sekali tidak ada perubahan kondisi air di pantai," katanya.  (SMT/S016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011