Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan bahwa kebakaran kilang milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, tidak akan mengganggu distribusi bahan bakar minyak (BBM) di daerah sekitarnya.

"Saya kira kecil pengaruhnya," kata Mustafa ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Mustafa menjelaskan, distribusi BBM ke wilayah Yogyakarta dan Jawa Barat sudah dalam kondisi baik dan tidak terganggu. Dia juga menjelaskan, investasi pembangunan tiga tangki yang kini terbakar tidak terlalu besar, sehingga pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

Saat ini, pemerintah fokus dalam melakukan upaya pemadaman tangki yang masih terbakar. Pemerintah juga berusaha untuk mencegah melebarnya kebakaran.

Berdasar laporan yang dia terima, kebakaran di tangki 2 dan 3 sudah bisa diatasi. Saat ini, pemerintah masih berusaha memadamkan api yang melalap kilang nomor 7.

Petugas di lapangan, kata Mustafa, berusaha mencegah kebakaran di kilang 107.

"Yang 104 masih selamat, dan itu yang penuh dengan BBM. Kalau yang tiga lainnya tidak penuh," katanya.

Pemerintah belum menyimpulkan penyebab dan kerugian akibat kebakaran tersebut. Soal penyebab, kata Mustafa, pemerintah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus memantau upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di salah satu kilang Pertamina di Cilacap.

Kepala Negara sudah mendapatkan laporan pertama kali kebakaran terjadi dan menginstruksikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh untuk memberikan perkembangan upaya pemadaman.

"Menko Perekonomian dan Menteri ESDM terus memberikan `up date` laporan kepada bapak Presiden," katanya.

Julian mengatakan, laporan terakhir dari Menteri ESDM pada Senin pagi kepada Kepala Negara mengenai dampak gempa bumi 7,1 Skala Richter pada dini hari di Cilacap terhadap kilang Pertamina.

"Tidak ada kerusakan kilang Cilacap pascagempa yang terjadi tadi pagi. Pemadaman Tangki 31-T7 yang masih terbakar, mulai hari ini jam 09.00 WIB atau 10.00 WIB akan menggunakan terminator (truk pemadam api berkapasitas sangat besar-red), segera setelah selesai fabrikasi peralatan di `workshop` Pertamina Cilacap," kata Julian mengutip laporan Menteri ESDM.

Dengan penggunaan truk pemadam berkapasitas besar, kata dia, api diharapkan padam pada Senin malam atau Selasa (5/4) pagi.

(F008/Z002/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011