Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, partainya memang belum menandatangani kontrak koalisi yang diperbaharui.

"Ya, Golkar belum menandatangani karena Golkar harus berhati-hati. Ini masalah bangsa, parlemen, pemerintahan," kata Setya Novanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Ia juga mengaku, Golkar juga sudah menerima draf kontrak koalisi tersebut. "Sudah, sudah kita terima," ujar dia.

Menurut Setya Novanto, belum ditandatanganinya kontrak koalisi tersebut karena Golkar berpandangan bahwa kontrak tersebut perlu dipelajari lagi.

"Tak ada yang mengganjal dalam draf tersebut, cuma perlu dipelajari lagi, jangan terburu-buru. Golkar sangat hati-hati," kata dia.

Dalam draf kontrak koalisi yang diperbaharui itu mencantumkan intensitas pertemuan dengan Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Harian Setgab Aburizal Bakrie, Sekretaris Setgab dan pimpinan fraksi-fraksi.

Namun ia menyayangkan, dalam draf itu tidak diberikan ruang dan koridor bagi fraksi-fraksi secara komprehensif untuk melakukan koreksi, berbeda pendapat terkait apa yang terjadi di parlemen.

"Itu tidak ada. Hal-hal strategis harus diputuskan di Setgab, fraksi tidak diberikan kesempatan untuk melakukan koreksi," kata Setya.

Ia menambahkan, titik tolak belum ditandatanganinya kontrak tersebut adalah hasil yang berbeda dari kesepakatan yang telah dicapai antara Presiden SBY dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di Wisma Negara beberapa waktu lalu.

"Yang disepakati ini, yang disodorkan beda dengan kesepakatan," kata dia.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011