Manado (ANTARA News) - Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) menghantui warga korban letusan gunung api Karangetang pada Maret 2011 lalu.

"Yang kami temukan warga mengeluhkan ISPA dan itu memang sering terjadi ketika ada aktivitas gunung api Karangetang," jelas anggota DPRD Sulut, Ivone Bentelu, di Manado, Kamis.

Wakil rakyat berprofesi dokter itu mengakui, semburan asap dan debu panas selama seminggu pada Maret 2011 lalu membuat ribuan warga harus mengungsi dan bisa terserang ISPA.

Mereka juga bisa terkena penyakit gatal-gatal, diare dan malaria akibat lingkungan yang memang sudah tidak bersih lagi.

"Soal distribusi bantuan memang terpenuhi, seperti bantuan pangan, obat-obatan dan sebagainya. Namun soal kesehatan itu penting untuk dilindungi," jelasnya.

Hanya saja ketika lingkungan sudah kotor, membuat warga di Desa Kinali, Mini, Winangun dan sebagainya harus menerima dampak penyebaran asap dan debu yang membuat kondisinya tidak sehat.

Kemudian masalah air bersih sempat menjadi masalah bagi korban letusan gunung api itu yang sempat mencapai level IV dengan status awas, dan sudah diturunkan menjadi "siaga."

"Walaupun warga sudah ada yang balik ke rumah masing-masing, pemerintah daerah tolong memperhatikan ketersediaan air bersih. Karena itu kebutuhan pokok atau utama manusia," ujar anggota Fraksi PDIP itu.(*)

H013/S019

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011