Jakarta (ANTARA News) - Samsung Electronics memperkirakan keuntungan usaha pada Januari - Maret (kuartal pertama) sebesar 2,9 triliun won ($2,7 milyar), lebih rendah dari perkiraan konsensus, ini adalah laba pertama sejak gempa bumi dan tsunami Jepang bulan lalu.

Perusahaan Korea Selatan itu adalah perusahaan teknologi global pertama yang merilis laba triwulanan pascagempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret, peristiwa yang berimbas pada ketidakpastian para produsen.

Gangguan rantai pasokan global mengancam terhambatnya beberapa komponen kunci untuk pabrik-pabrik di Jepang dan para analis percaya perusahaan-perusahaan Korea Selatan seperti Samsung akan mengambil keuntungan untuk menggantikan Jepang sebagai pemasok komponen kepada pelanggan.

Samsung tampaknya juga akan mendapatkan keuntungan dari pemulihan pasar chip memori.

"Samsung berharap kuartal kedua jauh lebih baik dari kuartal pertama, tampaknya Samsung akan memandu pasar dengan tampilan yang lebih konservatif, akibat krisis di Jepang dimana persediaan suku cadang menipis dan mempengaruhi semua permintaan TI," kata Seo Won-seok, seorang analis di NH Investment & Securities.

Samsung memperkirakan laba usaha pada Januari-Maret sebesar 2,9 triliun won, dibawah konsensus 3,2 triliun won oleh Thomson Reuters I/B/E/S. Namun, itu sejalan dengan StarMine SmartEstimates yang memperkirakan ada penurunan kejutan 10 persen menjadi 2,9 triliun won.

Hasil laba itu akan menjadi keuntungan terendah sejak kuartal kedua 2009, dan turun 34 persen dari tahun lalu dan 4 persen dari triwulan sebelumnya, menurut Reuters.

Saham Samsung, perusahaan teknologi Asia yang paling berharga dengan nilai pasar sekitar 142 milyar dolar, jatuh 9 persen dari rekor tertinggi pada akhir Januari.

(Adm/S026)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011