Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - ASEAN akan memperkuat kerjasama dan komitmen ekonomi antar kawasan Asia Tenggara dengan terus meningkatkan investasi dalam bidang sumber daya manusia, teknologi dan modal untuk mewujudkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.

Hal tersebut menjadi Joint Media Statement sebagai hasil pertemuan Menkeu ASEAN yang dibacakan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro di Nusa Dua, Bali, Jumat.

"Integritas antar negara ASEAN akan meningkatkan efisiensi produksi dan konsumsi serta akselerasi investasi dalam mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan," ujarnya.

Untuk itu, koordinasi dan kerjasama sangat penting untuk mewujudkan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN 2015 selain sebagai strategi untuk menjaga dari pemulihan ekonomi dunia yang melambat.

Saat ini konektivitas antar kawasan terintegrasi dengan baik, maka dalam pertemuan ini juga disepakati untuk membentuk "ASEAN Integration Monitoring Office" (AIMO) sebagai lembaga pengawasan kinerja serta untuk memfasilitasi perwujudan masyarakat ekonomi 2015.

Sementara dalam kerjasama kepabeanan juga disepakati untuk terus melakukan peningkatan melakukan evaluasi dari implementasi kinerja ASEAN Single Window.

"Kami mendorong kepabeanan masing-masing negara untuk mendukung inisiatif pasar tunggal dan basis produksi ASEAN dengan terus mereview perjanjian dan protokol," ujarnya.

Selain itu, juga diusulkan pembentukan ASEAN Forum in Taxation sebagai inisiatif untuk meperkuat kerjasama dalam bidang perpajakan.

Bambang menambahkan pertemuan ini juga mengusulkan suatu bantalan fiskal dalam bentuk asuransi sebagai upaya pencegahan dampak dari bencana alam.

"Kami sedang mengkaji bagaimana pembiayaan resiko tersebut dapat diupayakan dan mekanisme pembiayaan tersebut dapat diwujudkan sebagai bagian dari manajemen bencana alam," ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pertumbuhan, pertemuan ini diharapkan dapat mendorong masuknya investasi agar ASEAN selain agar dapat bertahan dari pemulihan global

"Untuk itu Indonesia menyambut baik sebagai tuan rumah pertemuan Menkeu untuk mengundang para investor untuk lebih mempromosikan ASEAN sebagai pasar potensial di masa mendatang," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut juga sempat diadakan beberapa pertemuan penting lainnya seperti pertemuan tingkat Deputi Menteri Keuangan Negara-negara ASEAN plus tiga, yaitu ASEAN plus China, Jepang, dan Korea Selatan.

"ASEAN Finance Ministers Meeting" merupakan pertemuan tingkat Menteri Keuangan Negara-negara ASEAN yang diadakan setiap tahun, pada minggu pertama bulan April dan dilakukan bergilir diantara negara-negara anggota ASEAN.

Tujuan utama pertemuan adalah untuk mempercepat kerja sama dan dialog kebijakan antara negara-negara anggota ASEAN dibidang ekonomi dan keuangan dalam upaya untuk memperkuat sistem keuangan daerah, mengembangkan pasar keuangan yang efektif dan mendalam, serta memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) akan menjalin kerja sama lebih erat di bidang pengembangan pasar modal, asuransi, kepabeanan, dan pembiayaan infrastruktur.

Menurut rencana pertemuan Menkeu ASEAN selanjutnya dijadwalkan berlangsung di Kamboja pada April 2012.
(S034/S006)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011