Timika (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, merasa sangat prihatin dengan terjadinya berbagai kasus penembakan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia hingga menewaskan dua petinggi keamanan perusahaan itu, Daniel Mansawan dan Hari Siregar.

Wakil Bupati Mimika H Abdul Muis kepada ANTARA di Timika, Minggu, mengatakan, pemerintah dan seluruh masyarakat Mimika berduka cita dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Yah, kita sangat prihatin atas kejadian ini. Kami siap untuk memfasilitasi pertemuan semua pihak guna menyelesaikan masalah ini, karena karyawan yang meninggal ini juga adalah warga kami," kata Muis.

Menurut Muis, dengan masih terjadinya aksi teror penembakan di areal PT Freeport Indonesia meskipun lokasi kejadian terletak di luar ruas jalan tambang maka situasi itu mengindikasikan situasi keamanan di Mimika terutama di lingkungan perusahaan tambang emas, tembaga dan perak itu belum nyaman.

"Ini yang namanya aman tapi tidak nyaman," kata Muis.

Labfor

Guna mengungkap kasus teror penembakan terhadap karyawan Freeport, pada Sabtu (9/4) siang 10 orang anggota tim laboratorium forensik (labfor) polisi dari Makassar telah tiba di Timika.

Wakil Kepala Polres Mimika, Kompol Mada Indra Laksanta mengatakan tim labfor dari Makassar itu terdiri atas ahli balistik dan ahli kebakaran.

Dibantu oleh tim dari Polda Papua dan Satuan Reskrim Polres Mimika, tim labfor Makassar ini nantinya akan melakukan penyelidikan terhadap kendaraan LWB yang ditumpangi Daniel Mansawan dan Hari Siregar.

Kendaraan yang sudah hangus terbakar di Mil 37 MA 220 ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro, Kamis (7/4) itu kini telah diamankan di Polres Mimika.

Pada badan kendaraan ringan tersebut ditemukan beberapa lubang, diduga akibat terkena serentetan tembakan oleh orang tak dikenal.

Sementara itu jenazah Daniel dan Hari yang sejak Sabtu (9/4) sudah berada di rumah duka perumahan staf RW B Kuala Kencana dan rencananya pada Minggu siang akan disemayamkan di Kantor PT Freeport Indonesia hingga Senin (11/4) pagi sebelum diterbangkan ke Jayapura dan Jakarta untuk dikebumikan di kampung halaman mereka masing-masing.

(E015/A011/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011