Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau semua pihak agar memberi kesempatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan hingga 2014.

"Beri kesempatan Presiden SBY menyelesaikan tanggung jawabnya sampai 2014, setelah itu mari kita lakukan suksesi dengan fair, selanjutnya siapa yang dipercaya rakyat," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat melantik Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta di Jakarta, Sabtu (9/4) malam.

Menurut dia, PBNU mendukung penuh kelangsungan pemerintahan Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono hingga 2014 atas dasar kepatuhan pada konstitusi dan proses demokrasi yang telah menjadi kesepakatan nasional.

"Kecuali jika Presiden benar-benar melakukan pelanggaran serius atas UUD 1945. Itu soal lain," kata Said Aqil dalam acara yang juga dihadiri Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Sementara itu terkait NU DKI, Said Aqil berharap NU DKI dapat menjadi contoh bagi NU di provinsi lainnya.

Menurutnya, dengan berposisi di ibukota, NU DKI memiliki peluang berkembang lebih besar dibanding NU di daerah lain, meskipun di sisi lain juga memiliki ancaman yang lebih besar.

Wakil Ketua Umum PBNU As`ad Said Ali menambahkan, wilayah Jakarta merupakan pintu masuk pertarungan ideologi di Indonesia.

Oleh karena itu ia meminta kader-kader NU di Jakarta siap menghadapi tantangan sekaligus mempertahankan ajaran ahlusunnah wal jamaah yang menjadi nilai-nilai NU.

Ketua PWNU DKI Jakarta Djan Faridz berjanji akan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan NU di Jakarta, mulai dari tingkat provinsi hingga kelurahan.

"Semua potensi NU di Jakarta, nantinya akan kami himpun untuk kemajuan bersama," kata Djan Faridz yang juga anggota DPD RI itu.(*)

(T.S024/S006)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011