Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi menyesalkan tindakan Suryadi, warga Tubanan, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, yang diduga nekat menganiaya hingga tewas anaknya yang berusia 18 bulan, Almirah Salfa Adinda.

"Sangat disayangkan, dan tidak seharusnya dilakukan oleh ayahnya sendiri. Sungguh sangat miris kejadian tersebut," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya dari Surabaya, Jumat.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi dasar hingga terjadinya peristiwa tersebut. Yang paling utama adalah paradigma orang tua yang keliru menilai seorang buah hati.

"Selama ini orang tua selalu menganggap anak adalah hak milik, padahal anak merupakan titipan Allah yang wajib disyukuri. Maka sudah seharusnya dibimbing, bukan malah dianiaya. Ini yang harus diluruskan," ujarnya, menegaskan.

Di samping itu, faktor kepribadian orang tua juga dinilai sangat memengaruhinya. Atau saja, pengalaman semasa kecil yang kerap mendapat kekerasan bisa memengaruhi psikologis ketika dewasa.

"Selanjutnya, tidak sedikit yang beralasan karena faktor kemiskinan, sehingga membuat pikiran sempit dan tidak memikirkan risiko ke depannya," tukas pria berkaca mata tersebut.

Karena itulah, kata dia, sangat diperlukan peran media massa untuk mengingatkan bahwa kekerasan terhadap keluarga dalam bentuk apapun bakal mendapat sanksi pidana.

Ia juga mengungkapkan bahwa orang tua berada di garda paling depan untuk melindungi anaknya, bukan malah menganiaya, bahkan sampai membunuhnya.

"Makanya, saya sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di Surabaya itu. Ini sudah masuk ranah pidana, dan keluarga maupun warga bisa melaporkannya ke polisi untuk dilakukan pengusutan hingga tuntas," jelas Kak Seto.

Ia juga mencatat, sepanjang tahun 2011, Komnas PA juga menemukan kasus serupa. Bahkan ada juga yang melibatkan sang ibu sebagai pelakunya. Sayang ia tidak ingat berapa jumlah kasus yang sama dalam kurun waktu empat bulan ini. "Yang jelas ada kok, tapi saya tidak ingat berapa jumlahnya," kata dia.

Seperti diberitakan, bayi perempuan berusia 18 bulan bernama Almirah Salfa Adinda, tewas diduga dianiaya oleh ayah kandunganya sendiri di sebuah kamar kos di kawasan Tubanan, Tandes, Surabaya, Jawa Timur.

Polisi masih melakukan pengusutan dan mencari Suryadi yang melarikan diri. Beberapa saksi dan kerabat korban masih dimintai keterangan di Mapolsek Tandes.

(KR-MSW/C004/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011