Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memediasi para tokoh masyarakat dari empat kelurahan di Kecamatan Ujung Tanah serta menyebar kamera pengintai (closed circuit televisi/CCTV) di lokasi yang sering dijadikan perang kelompok para remaja.

"Kami sudah kumpulkan para tokoh masyarakat, unsur tripika membahas permasalahan sosial di Kecamatan Ujung Tanah. Pokoknya, semua upaya kami tempuh, edukasi dan tindak tegas pelaku yang melanggar," ujar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.

Perang kelompok yang sudah banyak menelan korban jiwa dan sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun di Kecamatan Ujung Tanah menjadi perhatian khusus pemerintah dan aparat kepolisian.

Wali Kota menjelaskan bahwa pertemuan itu untuk mencari solusi masalah perang kelompok, bersama tokoh-tokoh masyarakat, ketua RT/RW, tripika, lurah, dan Camat Ujung Tanah.

Setelah menerima informasi dan masukan, terkait dengan masalah perang kelompok, baik dari ketua RT/RW maupun tokoh masyarakat, Wali Kota kemudian mengambil beberapa kesimpulan dalam meredam dan mengantisipasi perang kelompok.

"Kami ambil beberapa kesimpulan dalam meredam perang kelompok. Kami mau pasang lampu-lampu di sana, kegiatan kepemudaan juga saya arahkan ke daerah utara. Kami perintahkan setiap kepala SKPD, bersama tokoh tokoh masyarakat berdampingan memadamkan api pertikaian," katanya.

Selain mengarahkan kegiatan positif dengan pelibatan pemerintah, dia mengatakan bahwa pihaknya akan memasang kamera CCTV. Selanjutnya, akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.

"Setiap pelaku yang terlibat dalam perang kelompok dan terekam kamera, akan diproses hukum," kata Danny Pomanto, sapaan akrab Wali Kota Makassar.

Tidak hanya itu, Danny Pomanto juga mengajak anak-anak di empat kelurahan untuk bertemu, kemudian menanyakan apa keinginan mereka.

"'Kan mereka perlu didengarkan juga. Kami libatkan tokoh masyarakat mempertemukan anak-anak ini, 'kan baru tergantung tokoh masyarakat yang bujuk, kami pakai sistem, biarkan mereka yang berembuk, pemkot, TNI, dan Polri tinggal mengawal saja," kata Danny.

Disebutkan pula beberapa lokasi yang sering dijadikan perang kelompok, seperti di Jalan Barukang, Barukang Utara, Jalan Sabutung, dan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah.

Baca juga: Kapolda Kalteng pastikan perkelahian di Sampit sudah ditangani

Baca juga: Tujuh pelajar SMA Pontianak terkait perkelahian memberikan klarifikasi

 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021