Ramallah (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Jumat, mengecam penculikan dan pembunuhan seorang aktivis perdamaian Italia di Jalur Gaza, tempat pesaingnya gerakan HAMAS berkuasa.

Abbas menyebut pembunuhan Vittorio Arrigoni sebagai "kejahatan canggung dan jelek", dan menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak mewakili rakyat Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Wafa, kantor berita resmi Palestina, Abbas mengatakan bahwa Arrigoni adalah pendukung Palestina, demikian Xinhua-OANA melaporkan.

Sumber keamanan HAMAS mengatakan bahwa aktivis Italia itu ditemukan tewas di sebuah rumah kosong di Gaza City beberapa jam setelah satu kelompok Jihad Islam mengeluarkan video yang menunjukkan sandera Arrigoni diambil.

Para penculik membunuh sandera itu sebelum batas waktu yang mereka tetapkan untuk HAMAS, untuk melepaskan para anggota kelompok Jihad yang dipenjarakan sejak lama.

Seorang perwira polisi HAMAS mengatakan bahwa dua dari tersangka penculik tersebut telah ditangkap.

Dia menambahkan bahwa salah satu tersangka membawa surat keterangan Jordania dan kartu identitas palsu Palestina. Polisi sedang memburu tersangka lain.

Pasukan HAMAS menuju ke tempat sandera tersebut tetapi menemukan bahwa sandera itu telah dibunuh "dalam beberapa jam sebelumnya secara mengerikan", kata sebuah pernyataan oleh Departemen Dalam Negeri.

Di dalam video, satu kelompok yang menyebut dirinya At-Tauhid dan Al-Jihad menyeru HAMAS untuk melepaskan pemimpin kelompoknya dalam waktu 30 jam mulai dari pukul 09:00, Kamis.

Kelompok itu mengancam akan mengeksekusi sandera jika HAMAS tidak membebaskan para tahanan, namun Arrigoni dieksekusi beberapa jam sebelum ultimatum berakhir.

Arrigoni datang ke Gaza dengan kapal pertama yang menantang blokade Israel di Gaza pada tahun 2008. Aktivis itu dikenal oleh warga Gaza sebagai "Victor".

HAMAS, yang telah mengendalikan Gaza sejak 2007, melancarkan beberapa aksi penumpasan terhadap para pendukung dan anggota kelompok Salafi, yang mengikuti konsep Islam garis keras lebih dari HAMAS.

Itu adalah insiden pertama di mana orang asing diculik di wilayah pemerintahan HAMAS. (AK/C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011