Jakarta (ANTARA News) - Tim Forensik Mabes Polri memeriksa DNA jasad pelaku bom bunuh diri di masjid Al Dzikro Mapolres Cirebon, Jumat kemarin.

"Kita saat ini sedang melakukan pemeriksaan DNA terhadap pelaku," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Musaddeq di Rumah Sakit Polri Dr Sukamto, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu.

Pemeriksaan DNA ditempuh untuk mengungkap identitas pelaku.  Polisi juga telah mengotopsi mayat pelaku dengan mengumpulkan data dari sidik jari dan giginya.

"Data medis yang merupakan ciri khusus dikumpulkan. Kita juga menggunakan database DNA dan sidik jari yang ada di INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) Polri," kata Musaddeq.

Ia mengatakan, Tim Forensik Mabes Polri melaksanakan itu semua dengan "Scientific Crime Investigation" (penyelidikan kejahatan lewat pola ilmiah).

"Kita melaksanakan semua berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki," kata Musaddeq.

Siri-ciri pelaku tersebut, menurut polisi, adalah laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, tinggi badan 180 centimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning.

Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan pada dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.(*)

S035/E005

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011