Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, meminta Presiden Susilo Bambang Yidhoyono mengevaluasi kinerja Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) secara profesional, serta mengevaluasi secara mendalam kinerja aparat intelijen di Sulawesi Tengah. "Banyak kejadian pemboman di wilayah Sulawesi Tengah yang sama sekali tidak dapat diantisipasi," kata Hidayat Nur Wahid seusai Tabligh Akbar menjelang pergantian tahun di Jakarta Islamic Center. Delapan orang tewas dan 45 lainnya luka-luka, menyusul meledaknya sebuah bom rakitan yang menghantam sebuah kios di pasar daging babi di Kawasan Maesa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 07.05 Wita, Sabtu. "Saya berharap Presiden mengevelausi pimpinan BIN secara profesional," katanya. Ia mengatakan, peristiwa pemboman di Palu merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia yang tidak berhati manusia. Kejadian di akhir tahun itu di tempat yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan daerah konflik. "Lokasinya jauh dari Poso," katanya. Poso adalah kawasan di Sulteng yang selama ini termasuk rawan konflik, dan beberapa kali terjadi ledakan bom. Menurut dia, dirinya mendukung berbagai kegiatan preventif aparat intelijen, tapi termasuk juga upaya untuk menangkap pelaku peledakan tersebut. "Saya mendukung, kita konsisten pada tindakan itu, jangan hanya membuat pengumuman akan ada penculikan terhadap pihak-pihak tertentu karena hanya meresahkan masyarakat," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006