Abuja (ANTARA News) - Puluhan juta warga Nigeria memberikan suara pada Sabtu yang mereka harapkan akan menjadi pemilihan presiden pertama yang kredibel dan menjadi contoh di Afrika dan kebangkitan mereka dari kekuasaan militer.

Para pemilih dari kawasan Delta Niger, tempat asal Presiden Goodluck Jonathan dan Daura, desa di bagian utara negara itu tempat saingannya bekas penguasa militer Muhammadu Buhari, berduyun-duyun datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Tanda kekerasan terkait pemilihan presiden di seluruh negeri yang berpenduduk 150 juta jiwa sedikit, tak seperti pada pemilihan-pemilihan sebelumnya walaupun dua bom membuat panik para pemilih di Maiduguri, kota di bagian timurlaut Nigeria.

Sejauh ini belum ada laporan tentang adanya korban jiwa.

Para pemilih di kota komersial Lagos, tempat banyak TPS tutup lebih awal dari waktunya karena para pemilih telah memberikan suara mereka, menantikan hasil penghitungan suara dan kadang berteriak manakala petugas menghitung suara.

"Para politisi hendaknya tahu jika mereka tidak bekerja mereka akan tak tersingkir...kami punya kekuasaan untuk memilih pemimpin kami," kata Ahibougwu Brian, seorang pengusaha, yang berdomisili di Makoko.

Menurut jajak pendapat, Jonathan, kepala negara pertama dari Delta Niger penghasil minyak, berpeluang lebih besar daripada Buhari yang berasal dari bagian utara Nigeria.

Presiden Jonathan, mantan guru ilmu hewan, didukung oleh Partai Demokratik Rakyat (PDP), yang calonnya telah menang dalam setiap pemilihan presiden sejak 1999.

"Nigeria sekarang melaksanakan demokrasi yang sebenarnya dimana para politisi harus pergi menyambangi rakyat," ujar Jonathan, yang memberikan suara bersama istrinya Patience dan ibunya sebelum meninggalkan TPS dengan mobil yang dikawal dan disambut kerumunan warga.

Sebanyak lebih 73 juta orang terdaftar sebagai pemilih dan ada 120.000 TPS.

Hasil sementara di Lagos menunjukkan Jonathan unggul dan dia meraih semua 234 suara di kampung halamannya di Otuoke.

Buhari tampaknya meraih dukungan kuat dari wilayah bagian utara negara itu kendati partainya Kongres bagi Perubahan Progresif (CPC) masih relatif baru.

Jenderal purnawirawan itu mengatakan kepada Reuters dia khawatir partai yang berkuasa mencoba memanipulasi suara.

Calon lainnya dalam pemilihan presiden itu ialah Nuhu Ribadu yang didukung Kongres Aksi Nigeria (ACN) yang memiliki dukungan besar di bagian baratdaya negara itu. (M016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011