Yogyakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada Kota Yogyakarta, meskipun nantinya hanya memberikan dukungan terhadap pasangan calon kepala daerah yang telah diusung partai berlambang kepala banteng itu.

"Partai politik yang nantinya akan berkoalisi tersebut hanya akan mendukung karena pasangan calon kepala daerah sudah diampu dan diusung sendiri oleh PDIP," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Yogyakarta Sujanarko disela-sela acara pelantikan anggota departemen Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DIY di Yogyakarta, Minggu.

Saat ini, lanjut dia, PDIP masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik seperti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat serta elemen di luar kepartaian seperti Koalisi Mataram yang telah memiliki bakal calon wakil wali kota.

Sujanarko meyakini, dalam waktu sekitar satu bulan menjelang pendaftaran calon pasangan kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, masih akan ada partai politik yang memberikan dukungan kepada PDIP.

Tawaran yang diajukan oleh PDIP untuk bisa menarik dukungan di antaranya adalah "share" dalam sejumlah program di Pemerintah Kota Yogyakarta seperti penguatan bidang kesehatan, pendidikan atau upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Seperti di bidang jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, pemberian modal untuk warga miskin," katanya.

Sementara itu, mengenai kemungkinan untuk bisa memenangkan pilkada, Sujanarko berharap akan ada tiga pasangan yang maju.

"Jika hanya ada dua pasangan saja, maka setiap pasangan harus benar-benar berhadapan untuk meraih suara. Jika ada tiga pasangan, maka kemungkinan ada suara yang terpecah," katanya.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada dua calon wali kota yang sudah dapat dipastikan akan maju dalam pilkada yaitu Haryadi Suyuti dan Imam Priyono dari PDIP serta Hanafi Rais yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Demokrat.

Sementara itu, mengenai langkah Zuhrif Hudaya yang akan diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), lanjut Sujanarko, belum bisa dipastikan apakah akan tetap maju atau tidak, begitu pula dengan Partai Gerindra yang masih menunggu keputusan dari DPP.

"Untuk calon independen akan sangat berat. Sehingga kemungkinan besar hanya ada dua pasangan saja. Tetapi, kami tetap berharap akan ada tiga pasangan yang maju dalam pilkada mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Haryadi yang juga hadir dalam acara internal PDIP tersebut mengatakan, bahwa pilihannya untuk berpasangan dengan Imam sudah sesuai dengan hati nuraninya.

"Saya merasa yakin dengan keputusan ini," lanjutnya.

Ia berketetapan akan terus menjalankan tata kelola pemerintahan yang bersih, dan menerapkan kebijakan pro rakyat agar pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.

Sedangkan Ketua DPD PDIP DIY Idham Samawi mengatakan, partai tersebut harus mampu mengembalikan perolehan suara pada 2014 seperti saat pemilihan umum legislatif 1999, memenangkan pilkada di Kota Yogyakarta dan menyukseskan cabang pelopor di Sleman dan Bantul. (*)
(U.E013/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011