Padang (ANTARA News) - Kota Padang, satu kawasan berada di kawasan Pantai Barat Sumatera, kaya obyek wisata bahari dan alam, akan menambah koleksi paket wisatanya dengan wisata belanja. "Guna mewujudkan wisata belanja, tak kalah pentingnya membenahi penataan kota hingga terwujud tertib lalulintas, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan bagi pendatang ke kota ini," kata Walikota Padang, Fauzi Bahar di Padang, Minggu. Selain itu, untuk memperkaya koleksi paket wisata di kawasan pinggir pantai Kota Padang, juga akan diwujudkan satu pusat jajanan ikan bakar. "Banyak ikan segar yang dihasilkan nelayan dan itu menjadi satu peluang dikembangkannya menjadi pusat jajanan ikan bakar yang punya khas tersendiri," katanya. Ia mengaku berkeinginan mewujudkan kawasan wisata pantai Kota Padang yang memiliki khas sendiri dan jauh dari gambaran negatif. "Kita mengharapkan pengunjung wisata pantai yang beretika," katanya dan menambahkan, optimis segmen pengunjung wisata beretika cukup banyak penggemarnya. Ia menyatakan tekadnya agar wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang lebih lama masa menginapnya, berarti juga jumlah uang beredar semakin meningkat di kota itu. Berbagai sarana dan prasarana terus ditingkatkan, khususnya pada lokasi obyek wisata Pantai Air Manis yang juga terdapat legenda Batu Malinkundang, Pantai Carolin, Bungus dan Pantai Nirwana. Wisata bahari juga akan dikembangkan, katanya, terdapat 19 pulau yang lokasinya hanya beberapa mil dari kawasan pinggir pantai Kota Padang, optimis jika dikembangkan punya daya tarik tersendiri. Kegemaran wisatawan yang punya hobi memancing dan istirahat di pulau -pulau itu dapat disalurkan, katanya. Selain menyajikan daya tarik khas bagi wisatawan lokal, menurut dia, juga diharapkan datangnya wisatawan dari mancanegara, diantaranya dari Singapura dan Malaysia. Kota Padang punya jalur penerbangan langsung ke Singapura dan Malaysia, yang dapat dijadikan gerbang masuknya wisatawan ke Ranah Minang. "Perlu promosi lebih gencar lagi untuk mendatangkan wisatawan asal Singapura dan Malaysia itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006