Makassar (ANTARA News) - Salah seorang korban selamat bom Palu yang terjadi Sabtu pagi (31/11) pukul 07.10 Wita, bernama Ricky Saputera (13), dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Soedirohusodo, Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif atas luka-luka serius yang dideritanya. Wartawan ANTARA dari RS Wahidin melaporkan Minggu, Ricky yang ditemani ayahnya, Indera Setiawan, tiba di rumah sakit terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) itu sekitar pukul 12.00 Wita menggunakan pesawat Merpati dan langsung diperiksa oleh tim medis setempat. Ricky mengalami luka-luka serius di kedua kakinya akibat serpihan bom, namun kondisinya fisik korban secara umum tidak begitu kritis. Korban tetap sadarkan diri meski tidak bisa bergerak dari atas tepat tidur karena kedua kakinya dibalut. Menurut salah seorang anggota tim medis, kaki korban kemungkinan akan diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya. Indera Setiawan, pedagang eceran di Kota Palu itu menceritakan bahwa Ricky menemani ibunya pada Sabtu pagi itu untuk berbelanja daging sebagai persiapan merayakan tahun baru 2006. Namun saat mereka berada di sekitar pasar daging Maesa, bom kemudian meledak dan melukai korban dan juga ibunya, Ho Beng Soa, namun nyawa kedua korban ini berhasil diselamatkan. Akan tetapi kedua korban terancam kehilangan kedua kaki mereka. Ibu korban, kata Indera, akan dirujuk pula ke Makassar pada hari Senin (2/1) menyusul anaknya Ricky, karena kondisi luka-lukanya cukup serius dan memerlukan perawatan yang lebih intensif. Bom Palu yang meledak hanya beberapa jam menjelang pergantian tahun 2005 ke 2006 itu mengakibatkan delapan orang tewas dan sedikitnya 62 orang luka-luka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006