Palu (ANTARA News) - Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Arief Budi Sampurno, Minggu melepas jenazah Serka Tasman Lahansang (39) beserta istrinya Poste Bina Manis (30), keduanya korban tewas dalam insiden ledakan bom di Palu, untuk diberangkatkan ke Manado guna dikebumikan di kampung halamannya, Sangir (Sulut). Pelepasan jenazah anggota intel TNI beserta istrinya dilaksanakan dalam sebuah upacara militer di Makorem 132/Tadulako Jln Sudirman Palu. Usai ucapara pelepasan, kedua jenazah suami-istri itu langsung diberangkatkan ke Manado melalui jalan darat dari Palu menggunakan kendaraan angkutan khusus milik TNI dengan mendapatkan pengawalan petugas. Sebelumnya, kedua jenazah korban ledakan bom di Kawasan Maesa Palu ini disemayamkan di rumah duka Asrama Korem Tadulako di Jln Pramuka, sekaligus dilakukan pemberkatan doa dipimpin seorang pendeta. Dalam sambutannya ketika melepas jenazah Serka Lahansang beserta istrinya yang dihadiri petinggi TNI dan Polri di Sulteng, Pangdam Arief Budi Sampurno menyampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnnya, sekaligus meminta pihak keluarga korban yang ditinggalkan untuk tetap tabah dan bersabar. "Ini cobaan Tuhan bagi umat manusia, sehingga harus diterima dengan ikhlas," tuturnya, seraya meminta semua prajurit TNI untuk selalu tegar menghadapi ancaman bahaya terorisme yang kurun beberapa tahun terakhir gencar melancarkan aksinya untuk mengoyak-ngoyak kerukunan hidup masyarakat di Indonesia. Kepada wartawan di Jakarta sehari sebelumnya, Pangdam Arief Budi Sampurno menduga kuat bahwa peledakan bom di Palu dilakukan oleh kelompok yang sama dalam aksi teror di wilayah Poso beberapa waktu lalu. "Aksi ledakan itu tak lepas dari beberapa aksi teror yang terjadi (di Poso) beberapa waktu lalu," tuturnya, dan menambahkan para pelakunya hingga kini masih mencoba melakukan aksinya dengan berbagai cara di beberapa tempat di Sulawesi. Sebanyak delapan orang tewas dan 51 lainnya luka-luka dalam peristiwa ledakan bom pada Sabtu pagi (31/12) di Palu. Para korban yang tewas dan sudah teridentifikasi, yaitu Bambang Wiyono Saputra (50), Yakulina Tana (45), Agustina Mande (37), serta Yoppie (42) beserta istrinya Ny. Meisye (39). Korban lainnya, Serka Tasman Lahansang (anggota Intel Korem 132/Tadulako) dan istrinya Poste Bina Manis (30), serta Ricky (13). Tiga di antara para korban tersebut tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sementara empat lainnya meninggal kemudian dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Palu. Kondisi tubuh para korban yang tewas tersebut umumnya mengalami luka robek serius dan sebagian hancur di bagian kaki.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006