Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya bersama psikolog mendatangi calon pegawai negeri sipil Kementerian Perhubungan, Lian Febriani yang diduga menjadi korban hipnotis.

"Hari ini (Selasa) penyidik dan psikolog mendatangi Lian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Selasa.

Kombes Baharudin mengatakan, penyidik mencoba meminta izin memeriksa Lian kepada pihak keluarganya.

Jika pihak keluarga memberikan izin, penyidik dan psikolog akan memeriksa kejiwaan Lian guna penyelidikan lebih lanjut.

Baharudin menuturkan penyidik tidak bisa memaksa memeriksa Lian, apabila pihak keluarga tidak memberikan izin.

Penyidik akan berupaya menjelaskan proses penyelidikan kasus yang menimpa Lian sehingga petugas dapat meminta keterangan korban untuk informasi awal.

Hingga saat ini, penyidik belum mendapatkan informasi awal terkait kasus yang menimpa Lian.

Sebelumnya, pegawai kontrak Kemenhub, Lian dinyatakan hilang sejak 7 April 2011.

Kemudian petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Cisarua, Kota Bogor, Jawa Barat, menemukan keberadaan Lian berdasarkan informasi warga di Masjid At-Taawun, Puncak, Bogor, Jumat (8/4).

Petugas menemukan Lian dalam kondisi hilang ingatan, serta tidak mengenal identitas diri, keluarga maupun anak dan suaminya.

Lian yang meninggalkan rumah dengan mengenakan seragam Kemenhub, berubah penampilan dengan menggunakan pakaian gamis dan penutup muka (cadar).

Bahkan Lian selalu berbicara soal kehidupan surga dan dosa, seperti orang yang sudah terkena doktrin sesuatu.

Setelah berupaya maksimal berkomunikasi dengan korban selama 10 jam, petugas Polsek Cisarua mendapatkan nomor kontak suami korban bernama Teguh yang ditulis Lian di atas kertas.

Anggota kepolisian menghubungi korban dan menginformasikan keberadaan Lian di Markas Polsek Cisarua.

Akhirnya keluarga korban menemui Lian dan membawa pulang korban.

Kepolisian belum dapat memastikan apakah Lian merupakan korban perekrutan jaringan teroris melalui cara doktrinisasi atau bukan.
(T014)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011