Beijing (ANTARA News) - China diduga sudah melakukan uji terbang kedua untuk pesawat tempur siluman terbarunya, kata surat kabar pemerintah pada Selasa, yang bila benar akan menjadi langkah lanjutan untuk mengurangi jarak dengan militer Amerika Serikat.

Foto purwarupa pesawat tempur siluman J-20 disebarkan dalam jaringan forum militer, kata harian "Global Times", namun tidak menyebutkan mengenai penerbangan atau keaslian foto itu.

Foto tersebut juga tidak dapat diuji oleh Reuters.

Surat kabar populer corong Partai Komunis China "Harian Rakyat" itu menunjukkan foto pesawat tempur abu-abu dan keterangan, yang menyebutkan bahwa "satu purwarupa J-20 bersiap tinggal landas" dari bandar udara Chengdu, provinsi Sichuan barat daya, pada Minggu.

"Pesawat itu beberapa kali melintas dan menggoyangkan sayapnya untuk memberi salam kepada kerumuman di dekat landasan pacu," kata "Global Times" mengutip keterangan seorang tak disebutkan namanya.

Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan.

Laporan uji terbang pertama J-20 pada awal Januari disebarkan secara luas di "blog" China dan laman, termasuk milik "Global Times", sebelum pemerintah memastikan bahwa penerbangan itu dilakukan saat kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.

Pernyataan keberhasilan uji terbang kedua pesawat tempur canggih tersebut dinyatakan setelah peringatan China pada akhir Maret bahwa pihaknya menghadapi kawasan Asia, yang mudah berubah, tempat Amerika Serikat memperluas jejak strategisnya.

Beberapa pengulas mengatakan foto pertama J-20 menunjukkan bahwa China mungkin membuat kemajuan lebih cepat dari yang diperkirakan dalam mengembangkan saingan untuk pesawat F-22 Raptor buatan perusahaan Lockheed Martin, satu-satunya pesawat tempur siluman di dunia, yang dapat mengelak dari jangkauan radar.

Gambar terakhir memperlihatkan makin bertambah kekhawatiran mengenai pengembangan kapasitas militer China, termasuk kemungkinan penerjunan kapal induk dan peluru kendali balistik anti-kapal pertamanya pada 2011, yang dianggap ancaman bagi kapal induk Amerika Serikat.

Sumber militer dan politik China mengatakan Beijing akan meluncurkan kapal induk pertamanya pada 2011, setahun lebih cepat daripada perkiraan pengulas Amerika Serikat, demikian Reuters.

(SYS/KR-DLN/B002)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011