Tarakan (ANTARA News) - Seorang siswa di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, terpaksa mengikuti ujian nasional di lembaga pemasyarakatan karena terjerat kasus pidana.

"Salah seorang peserta UN dari sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terpaksa harus mengikuti UN di Lapas karena tersangkut kasus pencurian," kata Kepala Dinas Pendidkan Kota Tarakan, Sudirman, Kamis.

Siswa yang terjerat kasus pencurian itu, kata dia, merupakan satu dari 22 peserta UN di Kota Tarakan yang tidak ikut UN.

"Sebanyak 22 peserta yang tidak bisa ikut UN tahun ini (2011), dengan berbagai alasan di antaranya karena menikah dan ikut pindah bersama orang tuanya serta satu terjerat kasus pidana," katanya.

Dari 22 peserta yang tidak mengikuti UN itu, delapan merupakan siswa SMA dan 14 siswa SMK, katanya.

Pelaksanaan UN di Kota Tarakan lanjut Sudirman diikuti 1.207 siswa SMA dan 820 peserta dari SMK.

"Hingga Rabu (20/4) pelaksanaan UN di Kota Tarakan berlangsung aman dan lancar," kata Sudirman.

Namun, ia mengakui, Wali Kota Tarakan, Udin Hianggio, sempat memergoki seorang peserta dan pengawas UN tengah tertidur saat ujian berlangsung.

"Memang, ada sedikit insiden saat Wali Kota Tarakan melakukan peninjauan. Saat itu, seorang pengawas dan peserta kedapatan tengah tertidur. Namun, hal itu tidak mengganggu jalannya UN sebab peristiwa itu hanya berlangsung sesaat dan mereka kemudian langsung terjaga," katanya.

"Tentunya, pihak kepala sekolah telah memberikan sanksi berupa teguran kepada guru tersebut. Namun, karena masalah ini tidak terlalu mengganggu jalannya UN sehingga saya menilai, sanksi itu sudah cukup," katanya.

Pihaknya menjamin, tidak terjadi kebocoran soal selama proses distribusi hingga usai UN sebab proses pendistribusian dikawal ketat petugas kepolisian.

"Setelah tiba di bandara, soal UN itu kemudian kami cek di Kantor Dinas Pendidikan yang juga disaksikan tim pemantau dan kepolsian. Setelah diperiksa, soal itu kemudian diamankan di Polres kemudian didistribusikan ke polsek-polsek. Soal ujian itu baru didistribusikan ke sekolah saat ujian akan berlangsung," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Tarakan, kata dia, tidak memberi target kelulusan pada pelaksanaan UN tahun ini.
(A053)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011