Sydney (ANTARA News) - Aktivitas seismik yang meningkat masih berlangsung di lepas pantai Pulau Sumatera. Menurut Pusat Geologi Australia, 14 gempa bumi besar di bawah laut, dengan kekuatan antara enam sampai tujuh pada skala Richter, telah terjadi di sana pada sepekan lalu. Namun demikian, kata pusat itu seperti dikutip Itar-Tass, pusat gempa (epicentre) berada jauh di bawah dasar laut dan tidak memicu tsunami. Para pakar merasa yakin gempa bumi terkuat dalam 40 tahun terakhir ini telah mengubah dengan serius dasar samudera. Mereka percaya deformasi ini kemungkinan akan mengubah cekungan Laut India menjadi zona yang menghadapi risiko seismik, tempat berbagai bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya kemungkinan akan berulang di masa mendatang. Bencana tsunami yang dipicu gempa bumi bawah laut di lepas pantai Pulau Sumatera telah meluluhlantakkan berbagai kawasan pantai di belasan negara yang berbatasan dengan Samudera Hindia pada 26 Desember 2004. Menurut laporan terakhir, jumlah korban tewas akibat tsunami di negara-negara Asia dan Afrika tersebut mencapai lebih dari 200.000 jiwa, dengan jutaan orang kehilangan tempat berteduh dan puluhan ribu lainnya dinyatakan hilang. Penduduk yang tinggal di kawasan bencana, seperti di Aceh, mengalami kelangkaan pangan yang kronis dan air bersih. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006