Manado (ANTARA News) - Sejumlah umat Katolik di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) sangat antusias mengikuti misa "Kamis Putih" dengan memadati beberapa gereja yang ada.

Seperti di Gereja Santo Joseph yang terletak di jalan Bethesda Manado, Kamis, mulai dikunjungi warga Kristiani guna memperingati detik-detik kematian Kristus di Kayu Salib, yang dimulai sejak pukul 20.00 Wita.

Walau sempat diguyuri hujan, sejumlah jemaat tetap antusias melakukan ibadah tersebut sebelum perayaan Jumat Agung yang jatuh pada 22 April 2011.

"Ibadah Kamis Putih ini memiliki makna tersendiri bagi umat Kristiani, ketika memperingati detik-detik kematian Kristus," kata Benhard, salah satu jemaat Santu Joseph Manado.

Misa Kamis Putih di Jemaat Santu Joseph itu dipimpin langsung Pastor Pinontoan, yang diikuti sekitar 500-an jemaat yang ada.

Suasana sama juga dilakukan di Gereja Katedral Manado yang diada di jalan Sam Ratulangi Manado, dimana ada ribuan warga turut ambil bagian dalam perayaan tersebut.

Sementara sejumlah kepolisian baik dari Polda Sulut dan Polresta Manado disebar disejumlah gereja-gereja yang ada, guna melakukan pengamanan pada malam Jumat Agung.

Seperti di Gereja Katedral Manado, GMIM Paulus Titiwungen, GMIM Kristus, GMIM Eben Haezar, GPDI Pusat Samrat dan beberapa gereja lainnya, termasuk fasilitas umum dan pusat keramaian.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan menghimbau kepada jajaran pemerintah daerah dan kepolisian, untuk melakukan pengamanan ketat di daerah jelang perayaan Jumat Agung dan Paskah bagi umat Kristiani.

Perayaan Paskah bagi umat Kristiani dinilai sangat sakral dan membutuhkan ketenteraman dari semua pihak, sehingga bisa dirayakan dengan penuh hikmah.

Apalagi Provinsi Sulut sudah lama dikenal dengan sikap toleransi dan hubungan baik antar umat beragama, sehingga harus dijaga dengan baik.

Kotambunan juga mengusulkan adanya pengamanan swakarsa dari masyarakat, dengan melakukan patroli bagi pendatang yang tidak dikenal, namun dengan penuh sopan santun serta dibarengi dengan koordinasi kepolisian.

(H013/S019)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011