Jakarta (ANTARA News) - Nilai ekspor Indonesia pada November 2005 6,83 miliar dolar AS, lebih rendah 12,05 persen dibanding ekspor Oktober 2005 yang mencapai 7,76 miliar dolar AS. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Choiril Maksum, di Jakarta, Senin, mengatakan secara kumulatif nilai ekspor Januari-November 2005 mengalami peningkatan 18,98 persen dibandingkan periode yang sama 2004. Sedangkan untuk ekspor non-migas November 2005 mencapai 5,23 miliar dolar AS, turun 12,02 persen dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor non-migas pada Januari-November 2005 mengalami kenaikan 18,26 persen. Peningkatan ekspor non-migas terbesar pada November terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam, sebesar 181,1 juta dolar AS sementara penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 211,1 juta dolar AS. Berdasarkan sektornya, ekspor hasil pertanian dan hasil industri pada Januari-November meningkat masing-masing 25,12 persen dan 12,17 persen dibanding periode yang sama pada 2004. Demikian pula ekspor hasil tambang dan lainnya, naik 75,53 persen. Nilai ekspor migas pada November 2005 turun 12,15 persen dari 1,82 miliar dolar AS menjadi 1,6 miliar dolar AS. Penurunan nilai ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor migas mentah 4,79 persen menjadi 686,3 juta dolar AS, gas alam turun 14,85 persen menjadi 769,8 juta dolar AS, dan hasil minyak turun 27,11 persen menjadi 139,8 juta dolar AS. Ekspor non-migas November 2005 berdasarkan negara tujuan utama, ke Jepang mencapai 776,9 juta dolar AS, Amerika Serikat 582 juta dolar AS, dan Singapura 579 juta dolar AS. Sedangkan ke negara-negara Uni Eropa sebesar 817,1 juta dolar AS. Di neraca impor, selama November 2005 Indonesia mengalami penurunan 15,75 persen dibandingkan pada Oktober 2005. Dari 4,79 miliar dolar AS menjadi 4,04 miliar dolar AS. Impor migas tercatat mencapai 1,22 miliar dolar AS atau turun 19,96 persen, sementara impor non-migas turun 13,77 persen menjadi 2,81 miliar dolar AS. Penurunan impor migas disebabkan penurunan impor minyak mentah dan hasil minyak, masing-masing sebesar 170,7 juta dolar AS (30,85 persen) dan 136 juta dolar AS (13,95 persen). Sementara untuk periode Januari-November 2005, nilai impor meningkat 26,8 persen dari 41,6 miliar dolar AS menjadi 52,69 miliar dolar AS. Impor migas meningkat 52,59 persen dan impor non-migas meningkat 18,04 persen. Dari 10 golongan barang utama impor non-migas, hanya impor kendaraan dan bagiannya yang naik 10,7 juta dolar AS menjadi 222,1 juta dolar AS. Berdasarkan negara asal impor non-migas, Jepang menduduki peringkat pertama dengan volume dagang 475,3 juta dolar AS (16,9 persen), Cina 319,2 juta dolar AS (11,35 persen), dan Amerika Serikat 263,8 juta dolar AS (9,38 persen).(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006