Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menyeru Thailand dan Kamboja untuk segera menghentikan perselisihan dan menyelesaikan perbedaan antara kedua belah pihak dengan cara-cara damai.

"Indonesia, sebagai Ketua ASEAN saat ini, menyeru penghentian perselisihan antara Kamboja dan Thailand, dan meminta kedua belah pihak untuk melanjutkan upaya mencari penyelesaian damai," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pesan tertulisnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Seruan itu dikeluarkan Marty beberapa saat setelah pecah bentrok terbuka Jumat pagi di sepanjang perbatasan yang dipersengketakan oleh Kamboja dan Thailand.

Untuk mewujudkan penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir itu, pemerintah Indonesia dan ASEAN telah aktif mengkomunikasikan kedua negara, termasuk mengenai situasi terakhir.

Sementara itu, mengutip AP, baku tembak terjadi Jumat pagi antara pasukan Thailand dan Kamboja di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

Militer Thailand mengklaim seorang prajuritnya tewas dalam baku tembak itu.

Bentrokan terbuka itu adalah yang pertama antara Thailand dan Kamboja sejak baku tembak selama empat hari Febuari lalu di sekitar kuil Preah Vihear.

Insiden yang terjadi Jumat pagi ini terjadi sekitar 150 mil bagian barat kuil, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letnan Jenderal Chhum Socheat.

Dalam dua pekan mendatang para pemimpin ASEAN akan berkumpul di Jakarta untuk mengikuti KTT ke-18 ASEAN.

ASEAN dalam beberapa kesempatan telah mendesak penyelesaian damai konflik tersebut, salah satunya dengan cara menempatkan pengawas perbatasan asal Indonesia di kawasan yang menjadi sengketa, namun Thailand yang dalam waktu dekat ini akan menggelar pemilihan umum menolak usul ini.(*)

ANT/G003

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011