Magelang (ANTARA News) - Puluhan pemeluk Katolik lereng barat Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar prosesi "Jalan Salib Garu" untuk mengenang wafat Yesus Kristus.  Acara ini adalah salah satu rangkaian perayaan Pekan Suci Paskah.

Prosesi yang pada tradisi gereja disebut Jumat Agung itu ditandai dengan berdoa sambil berjalan kaki melalui beberapa perhentian, mulai dari tanah lapang di pinggir Dusun Grogol, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, di Magelang, sampai  gedung yang mereka sebut "Gubug Selo Merapi (GSPi).

Rangkaian persembahyangan jalan salib Jumat Agung di sepanjang sekitar 500 meter itu dipimpin prodiakon Stasi Santo Paulus Lor Senowo (Utara Sungai Senowo), Desa Mangusoko, Antonius Suharto (57).

Mereka berdoa dan menyanyikan lagu rohani Katolik secara takzim.

Dua remaja setempat, Rio dan Suraji. mengenakan kain putih dan tutup kepala, caping, menyeret garu sebagai gambaran Yesus memanggul salib dari Yerusalem menuju Gunung Golgota.

Caping yang mereka kenakan sebagai pengganti mahkota duri yang dikenakan kepada Yesus selama menempuh jalan penyaliban.

Para pelaku "Jalan Salib Garu" mengenakan pakaian khas petani setempat.

Koreografer Prosesi "Jalan Salib Garu", Susanto, mengemas rangkaian peringatan Jumat Agung itu bernuansa petani Merapi dengan melibatkan remaja setempat.

"Yesus sengsara memanggul salib, menderita hingga wafat disalib, untuk menebus dosa manusia, membela orang kecil seperti kami para petani Merapi ini," kata Susanto yang juga petani di situ.

Ia mengatakan, garu adalah alat utama petani untuk mengolah dan meratakan tanah sebelum ditanami komoditas pertanian.

Garu, katanya, bagi petani setempat bagaikan salib yang membawa keselamatan dan kedamaian.

"`Jalan Salib Garu` direnungkan petani sebagai kesediaan untuk rela berkorban sebagaimana Yesus mengorbankan dirinya disalib, supaya kehidupan menjadi penuh ketenteraman dan kedamaian karena dosa manusia telah ditebus oleh kematian Yesus," katanya.(*)

M029*M028

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011