"Tapi, WNI 'Overstayer' yang menjadi TKI di Arab Saudi masih puluhan ribu orang, karena itu perlu langkah antisipasi ke depan," kata Plt Koordinator Wilayah (Korwil) PDIP di Arab Saudi, Sharief Rachmat, kepada ANTARA melalui surat elektronik, Sabtu.
Terkait antisipasi ke depan itu, pihaknya akan menurunkan tim untuk memantau proses pemulangan WNI "Overstayer" itu dan hasil pantauan proses pemulangan WNI "Overstayer" itu akan disampaikan ke DPP dan Fraksi PDIP di DPR RI.
"Tidak hanya itu, hasil pantauan dan catatan korwil PDIP di Arab Saudi juga akan diberikan kepada Timsus DPR RI di kota Jeddah, BNP2TKI, dan Pemerintah RI melalui KBRI/KJRI Arab Saudi, apalagi salah seorang anggota timsus DPR dari Fraksi PDIP, yakni Eva K Sundari," katanya.
Senada dengan itu, anggota tim korwil lainnya, Subarna Abdullah, menilai, proses pengaturan WNI "Overstayer" yang dilakukan KBRI/KJRI di "Madinatul Hujjat" (tempat penampungan WNI Overstayer) sudah cukup baik.
Namun, katanya, ada beberapa catatan atau kejadian yang perlu ditanyakan sekaligus diusulkan agar penanganan WNI Overstayer ke depan bisa lebih baik lagi dan juga bisa diantisipasi sejak dini, apalagi jumlah mereka masih puluhan ribu orang.
"Karena itu, kami minta KBRI/KJRI serta segenap elemen masyarakat duduk bersama untuk membicarakan langkah ke depan setelah proses pemulangan pada 23 April untuk menghindari munculnya kembali WNI `Overstayer` yang terlantar di kolong Jembatan Kandara," katanya.
Korwil PDIP di Arab Saudi menugaskan lima personel untuk memantau pemulangan WNI "Overstayer" mulai "Madinatul Hujjat" hingga Pelabuhan Jeddah pada 23 April. Mereka diundang KJRI Jeddah dalam proses penjemputan dan pemulangan WNI "Overstayer" itu.
Utusan itu terdiri dari lima orang dan terbagi menjadi dua tim. Sharief Rachmat yang didampingi Imron Supriadi sebagai tim pertama yang akan menghadiri pemberangkatan WNI "Overstayer" dari "Madinatul Hujjat" ke Pelabuhan kota Jeddah.
Untuk tim kedua terdiri dari Subarna Abdullah, Farouq Jamil, serta Amer Mahmud yang akan hadir di Pelabuhan Jeddah. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011
