Pangkalpinang (ANTARA News) - Kapal Motor (KM) Rezeki Abadi yang mengangkut sekitar 25 ton ikan ke Pelabuhan Moro, Provinsi Riau, Sabtu dini hari terbakar di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

"Dugaan sementara kena bom molotov yang dilempar orang tidak dikenal, karena ditemukan pecahan botol disertai sumbu dan bahan bakar jenis bensin, namun tidak ada korban jiwa atas kejadian itu,` ujar wakil kapten KM Rezeki Abadi, Cing Kiong di Pangkalpinang.

Ia menjelaskan, kejadiannya Sabtu sekitar pukul 03.00 WIB, kapal terbakar saat anak buah kapal (ABK) yaitu Hardianto, Sugianto, Sukiman, Dasman dan Zainal tertidur dan langsung bangun ketika melihat kobaran api menjilati dinding kapal dan membakar kasur dan pakaian.

Seluruh atau sekitar 150 fiber (tempat penyimpanan ikan) atau dengan berat sekitar 25 ton berhasil dikeluarkan dari kapal pada saat api berkobar, sementara api berhasil dijinakkan dengan memakai racun api," ujarnya.

Beruntung, kata dia, api belum sempat menjalar ke bagian bawah kapal yang berisikan sekitar 150 piber (tempat penyimpanan ikan) dan bahan bakar jenis solar, sehingga kapal tidak ludes dilalap "si jago" merah itu.

Menurut dia, kapal ikan KM Rezeki rencananya Sabtu malam ini berangkat ke Pelabuhan Moro dengan menempuh 30 jam perjalanan, mengangkut ikan kualitas ekspor yang melayani rute Pelabuhan Pangkabalam menuju Pelabuhan Moro, Riau dan kemudian dibongkar dikirim ke Malaysia.

Ia menjelaskan, jadwal berlayar KM Rezeki Abadi tidak menentu, tergantung dengan muatan kapal karena ada beberapa kapal lain yang juga antre mengangkut ikan ke Pelabuhan Moro.

"Kadang-kadang dalam seminggu hanya sekali berlayar, lebih lama mangkal di Pelabuhan Pangkalbalam menunggu muatan penuh," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pelaksana Pengawas Pelabuhan (KPPP) Pelabuhan Pangkalbalam, AKP Herry Purwanto, membenarkan kejadian tersebut dipicu dari lemparan botol yang berisikan bahan bakar jenis bensin dan kemudian dinyalakan pada bagian sumbunya.

"Kasus ini tengah kami selidiki lebih lanjut, dengan meminta keterangan kapten dan ABK KM Rezeki Abadi," ujarnya.
(KR-HDI/I013)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011