Surabaya (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Surabaya mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp680 miliar selama kuartal I Tahun 2011.

"Dari besaran dana yang kami salurkan, jumlah debiturnya mencapai 469.000 orang," kata Kepala Kantor Wilayah BRI Surabaya, Heru Sukanto, di Surabaya, Minggu ketika ditanya terkait realisasi penyaluran KUR.

Menurut dia, pada tahun lalu penyalurannya tidak sesuai target. Namun, sejak dibukanya pembukuan awal tahun ini kinerja penyaluran KUR-nya semakin baik, karena menyusutnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).

"Per Maret 2011, angka NPL kami hingga hanya mencapai 1,7 persen sedangkan saat program KUR dikenalkan ke masyarakat pernah mencapai 6 persen," ujarnya.

Untuk memperluas angka penyaluran KUR, ia mengaku, melakukan penambahan akses ke pasar perbankan seperti membuka Teras BRI yang juga bertujuan membidik nasabah kalangan mikro.

"Akan tetapi, kini kami mengalami kekeringan likuiditas mengingat tingginya rasio kredit terhadap simpanan `Loan to Deposit Ratio/LDR`," tuturnya.

Ia menyebutkan, pada saat ini tingkat LDR-nya mencapai posisi 111 persen sehingga kondisi tersebut bisa diartikan bahwa likuiditasnya kurang seimbang.

"Untuk mengatasinya, kami memperbesar Dana Pihak Ketiga (DPK). Upaya tersebut, juga bisa terwujud dengan membidik para pedagang di pasar tradisional lewat Teras BRI," katanya.

Terkait "outstanding" kredit di BRI Kanwil Surabaya, rinci dia, per kuartal I/2011 terbukukan senilai Rp14,1 triliun atau naik 3,6 persen dibandingkan kinerja tahun lalu. Sementara itu, besaran DPK seperti deposito pada periode sama tercatat Rp3,4 triliun.

"Angka tersebut turun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat Rp3,45 triliun," paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pencapaian DPK dari tabungan unit justru naik menjadi Rp7,84 triliun dari pencapaian sebelumnya Rp7,8 triliun. Kalau giro naik menjadi Rp1,745 triliun dari sebelumnya Rp1,741 triliun.

"Tahun ini, kami harap ada pertumbuhan 23 persen secara keseluruhan sedangkan dari sisi kredit estimasi pertumbuhannya sampai akhir 2011 naik 18 persen," ujarnya, berharap.(*)

(L.KR-DYT*C004)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011