Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh hari Senin melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan Ujian Nasional tingkat sekolah menengah pertama dan sederajat.

"Kementerian Pendidikan Nasional tidak menargetkan tingkat kelulusan siswa dalam Ujian Nasional, tetapi yang kami targetkan adalah pelaksanaan kegiatan tahunan ini berjalan dengan baik, termasuk kejujuran dalam pelaksanaannya," kata Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh usai Sidak di Sekolah Menengah Pertama  Negeri 5 Yogyakarta, Senin.

Kota Yogyakarta, lanjut dia, dinilai mampu menyelenggarakan UN dengan baik, khususnya dalam tingkat kejujuran pelaksanaan.

"Pelaksanaannya berjalan dengan baik. Soal disimpan dalam tempat penyimpanan yang disegel sehingga meminimalisir kecurangan yang mungkin muncul," katanya.

Lima paket soal ujian yang diterapkan dalam pelaksanaan UN, lanjut Nuh, dinilai mampu mengurangi tingkat kecurangan dalam pelaksanaan UN.

Di dalam praktiknya, satu ruang ujian diisi 20 anak sehingga satu paket soal yang sama hanya akan dikerjakan oleh empat peserta, dan paket soal yang sama akan dikerjakan oleh peserta dengan tempat duduk yang saling berjauhan.

"Akan sangat sulit untuk melakukan kecurangan. Sistem dengan lima paket soal ini tetap akan dilakukan tahun depan," katanya.

Jika pelaksanaan UN sudah dapat dilakukan dengan baik, khususnya dalam pelaksanaan kejujuran siswa dan seluruh pihak terkait, maka di masa yang akan datang tidak diperlukan lagi pengawas ujian.

Berdasarkan hasil laporan dari masyarakat, lanjut dia, jumlah pengaduan dalam UN SMA/MA/SMK menurun yang mengindikasikan bahwa UN dapat berjalan dengan baik.

"Kami akan langsung melakukan verifikasi dan mengecek ke lapangan apabila ada keluhan atau laporan dari masyarakat," katanya.
(E013/J006)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011