Jember (ANTARA News) - Sekitar 200 warga korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Panti, Jember, Jatim, kini masih terjebak di daerah perbukitan Kali Klepah dengan kondisi mengkhawatirkan dengan persediaan makanan yang minim. Penanggung jawab Satlak PB Kecamatan Panti, Baharudin di lokasi posko penampungan, Selasa menjelaskan, ratusan warga itu terpaksa makan hanya dua kali sehari agar persediaan makanan mencukupi dan tetap bisa bertahan. "Dengan cara makan seperti itu, maka mereka masih bisa untuk dievakuasi dengan berjalan kaki menuju ke lokasi yang aman, kecuali mereka yang sudah sepuh (tua) dan anak-anak," ucapnya. Sekretaris Kecamatan Panti itu mengemukakan, tim SAR kesulitan menuju ke lokasi karena jaraknya jauh dan hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Jalan menuju lokasi masih dipenuhi dengan lumpur basah, sehingga menyulitkan anggota tim SAR. "Malam ini kami melakukan rapat koordinasi untuk membagi tugas evakuasi, karena selain di Kali Klepah diduga masih ada warga di bukit Delimaan dan Keputren yang merupakan lokasi perkebunan. Mereka yang terjebak di lokasi itu umumnya adalah pegawai perkebunan," ungkapnya. Ia menjelaskan, sebelumnya masih ada sekitar 600 warga di wilayah Delimaan dan Keputren, namun berhasil dievakuasi oleh tim SAR Selasa siang. Sementara seorang anggota Brimob menjelaskan, sebetulnya warga yang terjebak bukan hanya 200 orang, karena di Kali Putih atau di atas Keputren diyakini masih ada warga. "Tapi kami tadi kembali, karena cuaca tidak memungkinkan --mendung--, dikuatirkan ada hujan lagi. Keadaannya masih berlumpur, sehingga sulit ke lokasi itu," ujarnya.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006