Jember (ANTARA News) - Gubernur Jatim Imam Utomo membantah anggapan bahwa banjir bandang yang menyebabkan puluhan nyawa melayang di Kecamatan Panti, Jember, sebagai akibat dari gundulnya hutan di pegunungan Hyang Argopuro. "Hutannya utuh kok. Banjir itu karena di atas ada cekungan yang berisi air dan selama ini tertahan oleh timbunan kayu dan kemudian ambrol," katanya kepada wartawan, disela-sela mendampingi Menko Kesra Aburizal Bakri meninjau lokasi banjir, di Jember, Selasa. Ia menjelaskan, adanya cekungan-cekungan alam diperbukitan yang berisi air kemudian ambrol, terlihat dari banyaknya kayu-kayu tua yang masih utuh dan hanyut di sungai-sungai. "Karena itu, biarkan saja kayu yang telah hanyut itu. Setiap tahunnya harus dipantau agar tidak terjadi lagi kayu-kayu itu membendung air," tuturnya. Sementara itu, upaya evakuasi para korban yang meninggal maupun yang hidup masih terus belangsung. Petugas kepolisian dan kesehatan tampak sibuk mengatur jalannya evakuasi itu. Di lokasi kejadian ambulan dengan bunyi sirenenya meraung-raung terutama yang menuju ke arah kota. Jalannya evakuasi terganggu, dikarenakan banyaknya masyarakat yang ingin menonton lokasi kejadian banjir.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006