Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Tubagus Hasanudin, memberi apresiasi kepada aparat keamanan dan pemerintah dalam penanganan aksi terorisme pada hilirnya, namun mengingatkan agar dilakukan penanganan serius juga di hulunya.

"Tindakan pemerintah sudah bagus, tinggal bagaimana di hulu ini agar tidak sampai ke situ. Di sini perlu peran serta seluruh masyarakat," kata Tubagus Hasanuddin di jakarta, Rabu.

Tubagus menjelaskan bahwa aksi terorisme, seperti ledakan bom merupakan hilir dari sebuah pengkondisian yang telah dilakukan sebelumnya.

Di sisi hilirnya, menurut dia, harus dilakukan pencegahan agar tidak sampai mengarah ke terorisme. Tubagus menegaskan untuk masalah hilirnya ini diperlukan peran serta dari seluruh masyarakat Indonesia.

"Jika ada bom itu hanya hulunya. Tapi, sebelumnya atau hilirnya sudah ada situasi yang diciptakan agar mengarah ke situ. Ini tentu ada kelompok komune atau komunitas tertentu," kata Tubagus.

Menurut Tubagus, dari kacamata masyarakat, kelompok tersebut disebut sebagai teroris. Namun, tambahnya, jika dilihat dari kacamata kelompok tersebut, mereka menganggap gerakan itu sebagai orang yang memperjuangkan sesuatu.

Tubagus juga menjelaskan bahwa aksi-aksi terorisme bisa tumbuh karena dua faktor yakni lingkungan dan kondisi sosial masyarakat. Menurut Tubagus dalam alam demokrasi saat ini lingkungan telah berubah dan kontrol sosial menjadi longgar. Karena itu tambahnya faham terorisme akan bisa menyusup.

"Untuk pencegahannya, efektifnya libatkan seluruh elemen masyarakat," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam penanaganan di hulunya tersebut jangan sampai dilakukan dengan berlebihankarena justru akan mendapatkan perlawanan. Pencegahan tambahnya harus dialkukan secara halus dan bisa menyadarkan para calon pelaku terorisme untuk kembali ke jalan yang benar.

Tubagus juga menyarankan dilakukannya dialog terus menerus untuk menumbuhkan kesadaran akan bernegara melalui pendidikan baik di SD, SMP maupun SMA.
(T. J004/S019)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011