Madrid (ANTARA News) - Pelatih Barcelona Pep Guardiola menolak untuk terlibat lebih jauh dalam perang kata-kata melawan Jose Mourinho. Ia tampaknya cukup puas dengan mengalahkan Real Madrid di leg pertama semi final Liga Champions, Kamis dini hari tadi.

Dua gol Lionel Messi di kandang Madrid, Bernabeu, tampaknya telah lebih dari kata-kata bagi Guardiola. Ia memilih diam ketimbang menanggapi serangan verbal Mourinho yang menuduh timnya diuntungkan oleh UEFA dan wasit.

"Saya tidak akan mengatakan apa-apa," kata Guardiola seperti dikutip ESPN Soccernet.

Ketimbang membalas kata-kata Mourinho ia lebih memilih berbicara tentang nilai yang Barca peroleh ketika berhasilkan mengalahkan Madrid.

"Kami datang ke sini dengan 12 pemain yang berasal dari akademi kami sendiri, kami bangga atas fakta itu," ujar Guardiola.

Selain Guardiola, gelandang dan Barcelona, Xavi Hernandez juga menolak berbicara tentang serangan Mourinho dan memilih untuk berbicara tentang kemenangan mereka.

"Saya tidak ingin berbicara tentang Mourinho. Saya hanya ingin berkomentar soal Barcelona. Kami menunjukan penampilan yang bagus dan itu adalah hasil yang adil. Ini adalah kemenangan dalam sepak bola," papar pemain berusia 31 tahun itu.

Meski demikian ia menegaskan bahwa Pepe pantas mendapatkan kartu merah setelah melanggar Javier Mascherano dengan keras.

"Selalu ada keputusan wasit yang diperdebatkan. Kadang-kadang ada keputusan yang yang menguntungkan Anda dan ada pula yang merugikan. Tetapi jelas semua orang melihat bahwa pengusiran Pepe adalah keputusan yang tepat," tukas gelandang tim nasional Spanyol itu.

Sementara bagi bek tengah Barca, Gerard Pique, Madrid memang telah bermain api sejak awal pertandingan dengan memperagakan permainan keras.

"Selalu seperti itu, Real Madrid tidak ingin bermain sepak bola, bahkan di stadion mereka sendiri. Permainan mereka menjurus pada kekerasan," ujar pemain yang pernah membela Manchester United itu.

"Jika Anda bermain api, Anda akan terbakar," ia mengingatkan.
(Ber)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011