Jakarta (ANTARA News) - Bendera Merah Putih dipancang setinggi 13 meter di 24 pos di seluruh kawasan Mina, Saudi Arabia, sebagai petunjuk bagi jemaah haji Indonesia yang tersesat untuk berkumpul di salah satu bendera tersebut guna dituntun petugas kembali ke kelompoknya. Bendera ini diistilahkan sebagai jaring "laba-laba" atau "lampu penangkap laron", sehingga dengan melihat bendera, jamaah haji Indonesia yang tersesat akan mendatangi bendera lalu dipandu menuju tenda jamaah haji menginap. Informasi Haji yang diterima ANTARA, Rabu, menyebutkan dengan demikian petugas yang terbatas jumlahnya bisa melayani sejumlah besar jamaah haji Indonesia di kawasan yang dipadati jamaah haji dari seluruh dunia. Bendera/pos itu juga merupakan pos bagi tim pengamanan jamaah haji Indonesia. Tim pengamanan memiliki kemampuan lapangan sebagai mana tim pengamanan di instansi masing-masing di TNI-Polri. Cepi Supriyatna, Wakil Kepala Daerah Kerja (Wakadaker) yang menangani kedatangan jamaah haji Daker Madinah, melakukan peninjuan kesiapan petugas di lapangan mulai dari Misi Haji Arafah hingga ke Mina. Juga ikut sejumlah Wakadaker lainnya seperti Bidang UBI, Nadjmuddin, Bidang Pelayanan Kesehatan, Anasrul S Rahman, Bidang Perumahan, M Yahya Ahmad serta Bidang Keamanan, Suwarno. Cepi melakukan peninjauan dengan berjalan kaki untuk lebih mengenali lingkungan yang akan menjadi tanggung jawab seluruh petugas Daker Madinah, dengan menyusuri jalan dan kawasan sejak dari Jamratul Ula, Wusto dan Aqoba, dan berakhir dengan mengenali jalan seng menuju Wisma Haji di Aziziah II. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006