Washington (ANTARA News) - AS, Selasa, mengancam akan meminta dunia internasional bertindak terhadap Iran jika negara itu memulai kembali riset bahan bakar nuklir, dan menyatakan kesabaran dunia dengan Teheran dapat menipis. Jurubicara Deplu, Sean McCormack menuduh Iran tidak tuntas dalam perundingan untuk membujuk mereka menghentikan aktivitas pengayaan uranium, bahan untuk membuat bom nuklir. "Pandangan kami adalah jika Iran terus melakukan pengayaan uranium, masyarakat internasional harus mempertimbangkan tindakan tambahan untuk mengekang ambisi nuklir Iran," kata McCormack kepada wartawan, sebagaimana dikutip AFP. Ia mengeluarkan pernyataan itu setelah Iran mengumumkan akan memulai kembali riset bahan bakar nuklir menyusul penundaan selama lebih dari dua tahun, yang memicu Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memperingatkan Teheran agar tetap membekukan kegiatan sensitif seperti itu. Para pejabat AS sebelumnya menarik garis merah terhadap Iran yang memproduksi uranium diperkaya yang dapat digunakan untuk membat bom. Tapi McCormack mengatakan akibat tindakan Iran yang terus mengelak mengenai masalah tersebut, maka perlu melarang riset itu. AS mengharapkan masalah nuklir Irak dibawa ke Dewan Keamanan PBB untuk kemungkinan dikenakan sanksi. McCormack tidak mengatakan pa tindakan baru itu, yang mungkin akan diusahakan AS itu. "Sesungguhnya, kesabaran ada batasnya mengenai masalah ini karena ini adalah masalah serius," katanya. Washington mendukung usaha oleh Inggris, Perancis dan Jerman untuk meminta Iran menghentikan ambisi nuklirnya dengan satu paket kemudahan ekonomi dan keamanan. McCormack juga menunjukan pada satu tawaran Moskow untuk melakukan pengayaan uranium Iran di Rusia sebagai satu tindakan pengawasan, dan mengatakan itu adalah "satu usul yang sangat menarik. Kami kira itu adalah satu usul yang baik." Namun demikian, baik Deplu maupun Gedung Putih mendesak pemerintah Teheran membantu membangun kepercayaan dalam satu program nuklir yang menurut Iran adalah untuk tujuan damai. "Mereka (pemerintah Iran) membuat beberapa kesepakatan, mereka harus mematuhi perjanjian-perjanjian itu dan bertindak menurut jalan yang dapat dipercaya dalam perundingan," kata jurubicara Gedung Putih, Scott McClellan kepada wartawan. "Mereka perlu bekerjasama penuh dengan Badan Tenaga Atom Internasional," katanya. IAEA mendesak Iran, Selasa, untuk "tetap menghentikan semua akvivitas menyangkut pengayaan" dan mengatakan pihaknya akan meminta klarifikasi tentang niat-niat Teheran itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006