Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan, pemerintah akan bersikap hati-hati dalam pengajuan pinjaman luar negeri untuk kebutuhan pembiayaan defisit APBN 2006 ke negara-negara kreditur dan lembaga-lembaga donor internasional dalam forum Consultative Group on Indonesia (CGI). "Kita akan hati-hati. Justru kalau pertemuannya bilateral, sendiri-sendiri, diam-diam mereka (negara kreditur) akan minta macem-macem. Dengan forum CGI justru jadi transparan, sehingga negara-negara itu tidak seenaknya minta macem-macem, karena negara lain akan dengar," katanya di Jakarta, Rabu. Dijelaskannya, pertemuan CGI masih akan dilakukan pada tahun 2006 meski belum ditentukan waktunya, karena forum tersebut merupakan wadah bagi negara-negara kreditur dan lembaga-lembaga donor internasional bertemu bersama-sama. Menurutnya, yang disepakati dalam CGI tersebut selain pinjaman multilateral sebagian adalah pinjaman bilateral seperti pinjaman dari Jepang. "Kita masih kaji terus, yang paling efektif yang mana sesuai kebutuhan kita," katanya. Boediono menambahkan belum mengetahui jumlah pinjaman yang akan diajukan Indonesia dalam pertemuan CGI tahun ini. Namun, dalam APBN 2006, total pinjaman luar negeri dianggarkan sebesar Rp35,1 triliun terdiri dari pinjaman program Rp9,9 triliun dan pinjaman proyek Rp25,2 triliun.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006