Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, momentum `Mayday` kiranya memotivasi kaum buruh Indonesia agar tetap tegar berjuang dan produktif dalam menjalankan tugas serta bersemangat mengabdi bangsanya.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA di Jakarta, Minggu, sehubungan peringatan Hari Buruh Internasional (`Mayday`), hari ini (1/5) yang ditandai beragam aksi turun ke jalan-jalan ibukota RI, dengan mengusung tema "Memperjuangkan Hak Kesejahteraan Sosial".

"`Mayday` ini, mari kita jadikan momentum melihat ke dalam untuk introspeksi. Sekaligus melihat ke depan untuk menjadi hidup dan kehidupan yang lebih baik," kata mantan jenderal yang banting stir jadi politisi ini.

Tubagus Hasanuddin juga mengajak kaum buruh untuk tetap tenang dan jangan mau diprovokasi dalam merayakan `Mayday`.

"Rayakanlah dengan penuh syukur. Selamat menyambut Hari Buruh, semoga tetap tegar dan tetap produktif," ucapnya.

Tubagus Hasanuddin juga mengajak kaum buruh untuk tetap memelihara dan menumbuhkan semangat kebersamaan serta toleransi di tengah terpaan beban kehidupan yang bukan kian kecil.


Puisi Untuk Buruh

Tak lupa di akhir perbincangan, legislator ini menitipkan sepenggal puisi untuk buruh, berbunyi: .....

...."Saudaraku, dari air kita belajar ketenangan, dari batu kita belajar ketegaran, dari tanah kita belajar kehidupan, dari kupu-kupu kita belajar berubah dan menahan diri ....",

..."Saudaraku, dari padi kita belajar rendah hati, dan dari Allah kita belajar tentang kasih sayang yang sempurna ...."

..."Melihat ke atas untuk memperoleh semangat agar bisa maju...

..."Melihat ke bawah bersyukur atas semua yang ada dan diperoleh...

..."Melihat ke samping untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan toleransi...

..."Melihat ke belakang evaluasi sebagai pengalaman berharga...

..."Melihat ke dalam untuk introspeksi...

..."Melihat ke depan untuk menjadi hidup dan kehidupan yang lebih baik...

..."Selamat menyambut Hari Buruh, semoga tetap tegar dan tetap produktif ....." (M036/M012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011