Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengemukakan bahwa kapal "Sinar Kudus" yang telah dibebaskan oleh pembajak Somalia, diperkirakan tiba di Oman pada Rabu (4/5).

"Direncanakan tanggal 4 Mei Kapal `Sinar Kudus`, Satgas dan perkuatan tiba di Salalah, Oman," katanya, saat memberikan keterangan pers tentang operasi militer pembebasan kapal "Sinar Kudus" di Jakarta, Senin.

Setibanya di Oman, lanjut Panglima TNI, akan dilakukan konsolidasi terkait proses pemulangan kapal.

Pada jumpa wartawan itu, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno membeberkan kronologis operasi militer di Somalia bersandikan "Duta Samudra I/2011.

Ia menuturkan, KM Sinar Kudus dibajak pada 16 Maret 2011 oleh perompak Somalia dan digunakan sebagai "Mothership" pembajak untuk beroperasi ke utara hingga teluk Oman.

"Saat dibajak, nahkoda dan ABK tidak bisa memberitahukan kejadian itu, sehingga baru pada 17 berita pembajakan itu diterima Presiden," kata Agus.

Usai menerima laporan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk operasi pembebasan, yang dijabarkan dalam rapat khusus Kementerian Polhukam yang menekankan alternatif negosiasi tetap dijalankan dan operasi militer tetap disiapkan.

Dalam rapat itu diputuskan pula untuk membebaskan kapal dengan operasi khusus bila kapal sedang berlayar di laut sebagai "mothership", menyiapkan rencana cadangan bila kapal telah lego jangkar dengan mempelajari perkembangan situasi.

Pada 19 Maret Presiden menyetujui kekuatan yang akan dilibatkan yakni dua kapal fregat, satu helikopter dan pasukan khusus yang terdiri atas unsur marinir, kopassus dan kopaska.

Kapal fregat dan satu heli diberangkatkan dari Jakarta pada 23 Maret dan tiba di Kolombo dan didatangkan pasukan khusus dan bekal ulang pada 29 Maret.

Seluruh unsur TNI berangkat ke Somalia pada 30 Maret dimana pada saat bersamaan diterima informasi KM Sinar Kudus sudah lego jangkar namun ada kemungkinan masih akan digunakan sebagai mothership, kata Panglima TNI.

Satgas TNI tiba di perairan Somalia pada 4 April yang langsung melakukan pengumpulan data untuk persiapan rencana cadangan mengingat kapal sudah lego jangkar bersama delapan kapal lainnya.

"Tidak itu saja, ABK kapal yang dibajak sering dipindahtempatkan dan setiap kapal dijaga oleh pasukan pengamanan tersendiri, dan terdapat 15-20 kelompok pembajak dan kapal-kapal dilegojangkarkan di kota yang mayoritas pembajak," kata Agus.

Pada 13 April negosiasi yang dilakukan menunjukkan titik terang sehingga rencana penindakan disesuaikan agar pelaksanaan penyerahan tebusan dapat menjamin keselamatan ABK Sinar Kudus.

"Dan pada saat pelepasan, akan dilakukan tindakan militer terhadap pembajak. Berdasarkan perkembangan itu, pada 27 April menginstruksikan pembebasan dan penyelamatan ABK, aksi militer terhadap elemen perompak dan mengawal kapal ke Oman," ungkap Panglima TNI.

Setelah pembayaran tebusan batal dilakukan pada 28 April, maka pada 30 April dilakukan dropping, penghitungan, pembagian uang tebusan.

Kemudian pada 1 Mei 2011 kapal dibebaskan, dan empat pembajak terakhir yang turun dari kapal dilumpuhkan aparat TNI, karena mereka melakukan penyerangan terhadap aparat TNI.

"Keempatnya tewas dan jatuh ke laut, namun TNI tetap melakukan sterilisasi terhadap kapal untuk mengantisipasi adanya pembajak lain dan bahan peledak," tutur Agus.

Setelah dipastikan kapal aman, maka kapal dikawal menuju Oman dengan dua kapal fregat dan diperkirakan tiba pada Rabu (4/5), kata Panglima TNI.

(R018/B013)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011