Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan, Negara Islam Indonesia (NII) telah memiliki target untuk menguasai ibukota Jakarta.

"Jakarta merupakan target dari NII untuk dikuasai," kata Priyo saat jumpa pers bersama mantan Menteri Peningkatan Produksi NII Imam Supriyanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Priyo menambahkan, apa yang dilakukan oleh NII sangat rapi dan tidak ketahuan sama sekali.

"Dari penjelasan Imam kepada saya, saya menangkap, intelijen kita kecolongan, bahkan DPR RI tidak mendapatkan kabar berita soal adanya rencana untuk menguasai ibukota negara," kata Priyo.

Oleh karena itu, DPR RI akan segera mengundang Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) untuk menjelaskan perihal tersebut.

"Setelah reses kita akan undang Kepala BIN Sutanto untuk menjelaskan kenapa bisa kecolongan," ujar Ketua DPP Partai Golkar itu.

Sementara itu, Imam menyebutkan, sebenarnya NII sudah tidak ada lagi seiring habisnya Partai Komunis Indonesia (PKI).

"NII lenyap bersama lenyapnya PKI. Tahun 1971 NII dibangkitkan oleh Ali Moertopo dengan iming-iming jabatan politik, kekuasaan. Panji Gumilang memimpin NII sejak tahun 1997," kata Imam.

Adapun modus operandi dari NII untuk berkembang dan bangkit adalah dimana setiap anggota diharuskan menyumbang, infak dan sedekah kepada NII.

"Kader NII kadang berbohong dan minta uang kepada orang tua mereka dengan berbagai alasan agar bisa menyumbang ke NII," kata dia.

Selain memasuki partai politik, NII juga memasuki wilayah kampus, instansi pemerintah atau birokrasi pemerintahan," kata Imam.

Dia menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan markas NII yang diduga di Pondok Pesantren Al Zaitun ada kaitannya dengan mantan Kepala BIN Hendropriyono.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011