Samarinda (ANTARA News) - Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota Samarinda membentuk Pusat Informasi Konseling Remaja di empat asrama TNI di Jalan Awang Long, Imam Bonjol, P Antasari dan Jalan P Suryanata.

"PIK Remaja di keluarga TNI ini akan multi fungsi, di antaranya dapat memberikan informasi yang tepat dan cepat tentang HIV/AIDS, narkoba dan seks terutama bagi kaum remaja," ucap Kabid KB-KBKS Kota Samarinda Norsidah di Samarinda, Selasa.

Tujuan pembentukan PIK Remaja tersebut di antaranya sebagai upaya mewujudkan Tegar Remaja di lingkungan remaja yang mampu menunda usia perkawinan hingga usia matang.

Sedangkan tujuan lainnya agar remaja bisa berperilaku sehat, terhindar resiko seksualitas, HIV/AIDS dan napza, bercita-cita menciptakan keluarga kecil bahagia sejahtera dan bisa menjadi model yang diidamkan bagi teman-teman sebayanya.

Menurut dia, dengan terbentuknya PIK Remaja di berbagai kalangan akan lebih efektif dan efisien untuk melakukan sosialisasi program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR), karena komunikasi yang dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja akan lebih efektif.

Selain dapat mendukung promosi program kependudukan dan keluarga berencana (KKB), secara umum PIK Remaja dan PIK Mahasiswa dibentuk untuk mempersiapkan SDM berkualitas sejak dini, dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas di masa depan, khususnya bagi remaja.

Ia mengatakan kebijakan dan strategi pelaksanaan program kependudukan pada 2011 adalah, revitalisasi pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. "Salah satu program mendukung revitalisasi ini adalah program PKBR melalui pembentukan PIK Remaja di berbagai kalangan," ucapnya.

Pembentukan PIK Remaja di Asrama Tentara itu katanya, menindak lanjuti surat dari Pusat Kesehatan Markas Besar TNI No: B/784/XII/2010 tanggal 15 Desember 2010, perihal Program PKBR dan KB Kesehatan TNI.

Dengan terbentuknya PIK Remaja di lingkungan TNI lanjutnya, paling tidak para remaja bisa mengetahuai bahaya apa saja yang bisa ditimbulkan oleh Narkoba dan sejumlah hal-hal negatif lainnya.

Saat ini kasus Narkoba sudah menjerat di semua lini, bukan hanya remaja, tapi juga orang tua, anak-anak, mulai anak warga biasa, aparat hingga anak pejabat. Di Lembaga Permasyarakatan (LP) saja, 85 persen penghuninya karena kasus narkoba. (GFR/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011